Friday 31 July 2015
Sepuluh kali lipat ...
Dalam waktu sekitar 3 (tiga) hari pakaian tersebut dijanjikan telah selesai dicuci dan saya dapat mengambilnya. Maka saya pun mengambil gamis tersebut beserta 2 stel mukena padang dan mukena medan berbordir rancang indah kesukaan saya, di hari yang dijanjikan. Berbungkus plastik rapat dalam gantungan, gamis putih dan kedua mukena tersebut pun saya bawa pulang.
Tiba di hari nan fitri, saya pun membuka plastik laundry dan berniat mengenakan gamis tersebut. Namun, alangkah terkejutnya saya mendapati gaun tersebut pada sepanjang sisi kanan depannya seperti tertarik 'beberapa' (banyak sih ...) helai benangnya sehingga gamis tersebut tidak lagi sempurna sebagaimana saat saya memasukkan ke laundry dalam keadaan baru dan baik.
Karena saya memang berniat mengenakan gamis tersebut, maka saya pun tetap mengenakan gamis tersebut dengan hati2 dan rasa sedikit kecewa untuk melaksanakan shalat Ied. Sekembalinya menunaikan shalat Ied, saya pun segera berganti pakaian dan melipat gamis tersebut dengan hati2 untuk kemudian menyimpannya.
Sekitar minggu lalu saya pun mendatangi laundry dan mencoba menyampaikan keluhan saya perihal insiden tersebut. Petugas laundry pun menerima penjelasan saya dan langsung menghubungi kantor pusat menyoal kasus tersebut untuk melapor.
Prosedurnya, saat petugas laundry menerima pakaian yang hendak dicuci, biasanya mereka akan memeriksa kondisi pakaian, adakah noda, adakah rusak, adakah permintaan khusus dari pelanggan, dst. sehingga bila terjadi kerusakan yang sudah ada sebelum pakaian dicuci, maka kerusakan itu tidak menjadi tanggung jawab jasa pencuci pakaian (laundry) tersebut.
Nah, bila terjadi kasus seperti halnya yang terjadi pada gaun saya, menurut petugas, biasanya pelanggan menghubungi laundry untuk menginformasikan kondisi pakaian, bila tetap akan mengenakanannya, dan setelah itu baru diserahkan kembali kepada laundry untuk direwash atau rekondisi. Tapi tentu tidak semua pelanggan mengetahui ketentuan yang tidak tersebut di lembar tanda terima pencucian itu kan ?
Namun dengan penuh pengertian dan profesionalisme, petugas kantor pusat laundry memberikan kesempatan kepada saya untuk menyerahkan kembali gamis saya yang rusak itu, untuk diperiksa, direwash atau direkondisi. Maka tanpa tanda terima kecuali nomor telepon, saya pun meninggalkan gamis itu untuk diperiksa oleh mereka.
Beberapa hari kemudian, Ibu Ira, petugas laundry dari kantor pusat menghubungi saya. Beliau mengatakan bila bajunya telah diperbaiki semaksimal mungkin, saya bisa mengambilnya di tempat saya menyerahkan gamis tersebut. Saya pun bertanya, apa yang sudah dilakukan dengan gamis saya ? Kalau hanya menggunting benang2 yang mencuat dan tertarik2 (seperti tersangkut payet2 itu looh ..) itu saya juga bisa. Dan sebaiknya mereka tidak melakukan hal itu tanpa seijin saya, karena itu bukan akan memperbaiki kondisi gamis melainkan hanya akan semakin memperburuk penampilan gaun tersebut secara keseluruhan. Sebab, bila benang tertarik dan dipaksakan dilepas atau ditarik, dicabut, maka hal itu akan meninggalkan jejak pada lembar pakaian seperti kosong pada kerapatan kain di baris2 tertentu. Bingung ya bayanginnya ? Pokoknya gitu deh ... Urusan perempuan sih ya yang menyoal hal beginian ini ... hehehe ....
Saya juga menjelaskan, bagaimana kondisi gaun saat saya serahkan dengan harga masih menempel dengan maksud agar petugas tahu dan memperlakukan pakaian itu dengan patut. Saya punya kebiasaan bila membeli pakaian baru akan langsung saya laundry dengan harga masih menempel sekantong-kantongnya saya serahkan dengan maksud ya agar petugas tahu pada kondisi pakaian saat saya serahkan benar2 masih dalam keadaan baik.
Saya juga jelaskan, bahwa selama ini saya sering mendapati pakaian yang saya cuci bernoda warna pink, di beberapa bagian, tapi saya tidak pernah komplen. Tapi karena ini baju baru, saya minta mereka agar bertanggung jawab dan bersikap profesional. Saya pun menginformasikan baju tersebut saya beli di mana, silakan cari dan cek di gerainya bagaimana kondisi baju yang sebenarnya dan berapa harganya. Bila ukuran saya tidak lagi tersedia, silakan cari workshop atau butiknya yang konon kabarnya ada di sekitar bintaro. Akhirnya petugas tersebut mengatakan akan memeriksa ulang dan berjanji akan menghubungi saya lagi, karena mereka tidak yakin apakah pakaian saya telah diperlakukan sebagaimana yang saya khawatirkan tidak.
Dan, dua hari lalu petugas tersebut menepati janjinya, menghubungi saya lagi, saat saya sedang therapy. Beliau menjelaskan, bahwa gaun saya telah diupayakan semaksimal mungkin, saya bisa mengambil di tempat biasa. Selain itu, sebagai bentuk tanggung jawab mereka sebagaimana ketentuan yang tercantum dalam lembar tanda terima pencucian, maka bila terdapat kerusakan akibat kelalaian pihak laundry, maka mereka akan memberikan kompensasi sebanyak 10x lipat dari biaya laundry. Maka kompensasi tersebut pun telah disiapkan untuk saya.
Saya pun gamang. Saya merasa tidak enak. Walaupun sesungguhnya saya berada di pihak yang benar, tapi tetap saja saya merasa tidak enak. Walaupun kompensasi yang mereka berikan tidak cukup bagi saya untuk membeli gaun yang sama yang baru, tapi nilainya nyaris 60% dari harga pakaian yang saya beli tersebut, bagaimana pun itu cukup besar, cukup material. Walaupun mereka laundry ternama dan besar, nilai sebesar itu tentu tidak berarti sama sekali mungkin bagi mereka, tapi tetap saja saya merasa tidak enak.
Maka saya pun menjawab, saya akan lihat kondisi bajunya terlebih dulu, dan nanti saya akan menghubungi Ibu Ira untuk memberikan komentar. Namun yang ada, hingga hari ini, gaun itu belum juga saya ambil dari laundry ....
#bingungemang
Celana baru ....
Tetep ganteng siih ... tapi daku lebih suka celana panjang abu yang biasanya beliau pakai, lebih kalem dan lembut warnanya dengan tekstur yang lebih soft ... #siapagw #pemerhatimodeaja
Waktu daku cerita ma bude tentang betapa dasyatnya ketampanrupawanan si ganteng yang berbulu mata lentik itu, masa bude bilang si ganteng pakai bulu mata palsuuuuu ... ?
#ngeledekbanget
Thursday 30 July 2015
"Halo apa kabar ... ?"
Si ganteng : "Halo apa kabar ... "
Gw : "Alhamdulillah ... baik ... "
Si ganteng : "Mo' kontrol (ke dokter sebelah) ?"
Gw : "No, I want to see you ..."
Di ruang praktek ....
Si ganteng : "Halo apa kabar ... ?" #again?
Gw : "Alhamdulillah ... baik ..." #copypaste
#samaculunnyaternyata ....
:p
"Berkumis ..."
Gw : "Maksudnya ?"
Si ganteng : "Ga ... kalau freddie mercury kan berkumis, kalau yang ini ga ..."
Gw : "Ohhh ... cape deh ..." salah respon dah daku, saking ga ngeh '- nya kalau si ganteng ternyata ngajak becanda.
*Ngebahasin CD audiophile Queen cover version by Angelica in acoustic piano and guitar.
"Saya mau lihat ... "
Bukan cuma daku ternyata yaaa ....
You tell me
I just can't deny ....
I just can't push myself any longer ....
I have been trying so hard and let myself struggling too much. I don't think that this is worthy to be achieved.
I don't mean that I have been forgetting how much grateful my life is. What should I complain about, actually ? Nothing ... ! I still have a job although I just can't live with in. At least I still have a chance to have my own money. I have a lot of friends who care and love me whatever I am. I have a dozen of adorable cats that always console me 24 hours a day, 7 days a week, 30 days a month, 356 days a year ... Alhamdulillah ... See ... ? How grateful my life !
But still, the rejection of my body, is kind of a symptom that I am still a human being. That, no matter how hard I am trying to deal with the reality, I just can't ignore that there is a sign, there is another side of me that I need to listen.
The thing is I just can't push myself more and more. I have to be fair to myself. I deserve to be happy instead struggling my life that seemed not too easy. It means, I do need to think logically that there would be a lot of options in life.
Move on ! Hijrah ! Ikhtiar all the time, as long as you live, ikhtiar is an obligation, it is a must ! The result is another thing. How much you sweating that is caused of trying to change your life, how far you run to get your brighter future, how bleeding you are because of fighting yourself to keep istiqomah (consistence) to seize Allah's blessing ... is more than anything !
So the result, as long as you still live on earth is not the goal. The result is just the impact. Even when your life is too perfect and full of joy, it might just a life examination that people need to concern and face it carefully ....
Well, if I feel too exhausted and tucker with this feeling, it just shows that I am still normal as a human being. I have a passion, I have an obligation as a servant of Allah, and I have been reacting of anything mentally and physically as well. That's all.
As long as I am still alive and health, it means I am okay. Just let it flow, and time will see because Allah will never let me suffer at all ....
3 bulan persis ....
Wednesday 29 July 2015
Tuesday 28 July 2015
"That" bored
To everyone around, please, please, please keep in your mind. You'll be nothing without surrounded by families, friends, relatives, neighbours, etc. You may be enjoy your loneliness and busy with your gadgets nights and days. But trust me, it might have caused you lost your values as a human being.
Here I am, busy with blogging has been never satisfying me at all. I do need people sitting with and talk. Hence I am able to laugh and share anything with others, my happiness, my never ended sadness ....
That bad ? No, no, no ... it's too much, it's a hyperbola. I am so grateful for everything I have in life, and I am so grateful for realizing that I do still need others in life as well ... Alhamdulillah ...
NEVER TOO LATE TO LEARN
Ini gimana ya ... kuliah yang satu lagi jalan belum kelar kok malah pengen kuliah lagi. Sejak ramadhan lalu lagi kepikiran terus pengen balik kuliah lagi di salemba, nerusin S3. Kwkwkwkwk ... ngeri ya kepengenannya ... ?
Tapi asli pengen ... banget. Satu2nya hal yang agak mengganggu di kepala keknya soal gimana bayar uang kuliahnya. Duh ... gimana ya ?
Dari dulu cita-cita memang pengen banget kuliah lagi dan dapat beasiswa ke luar negeri. Tapi kalau susah (ga seriusan browsingnya), option back to salemba, tetep bagus dan nyatanya kepikiran mulu nih.
Yang bikin nyesek, ternyata SPP S3 di salemba lebih murah daripada SPP kuliah S2 daku sekarang ini. Asal tahu aja, ini kali adalah kuliah S2 daku yang ke-3 !!! Walaupun S2 yang pertama tahun 1999 lalu daku DO di semester 3 gegara ga da duit utk bayar SPP !
Keknya harus buletin tekad bener ya, utk kuliah S3 gitu, yang tantangannya memang jauh lebih nendang banget dah ... ga kentang ... alias kena tanggung ... Btw ada yang mo bayarin daku kuliah ga yaaa ... ? Ngarep banget deh nih, sumpaaah ... :)
The Ten Tenors - Bohemian Rhapsody [ Queen Cover ]
Mama ... I've just killed a man ... !!!
Put a gun against his head (heart, red- hicks)
Mama ... life has just begun ....
But now I've gone and thrown it all away ....
:'(
Monday 27 July 2015
Sudah bisa apa ya ?
Minggu ke berapa sih nih ya sekarang ? Sepertinya sih minggu ke-13. Ok, apa ya progress-nya ?
- Jalan, lancar sih, skornya sekitar 70 - 80 dah, walaupun kadang lutut masih berasa 'begitu'. Jadi kadang jalan lututnya bisa nekuk dan lumayan mentolerir nyerinya, kadang lututnya tetep lurus getoooh, karena ga nahan nyerinya. Manja ? Ho oh kali .... :p
- Naik tangga. Well, sudah jauh lebih baiklah, sudah bisa naik tangga dengan kaki kanan dan kiri layaknya orang normal. Perkaranya cuma di speed-nya aja. Skornya ... yaaah 60 - 70 dah ...
- Turun tangga. Belum sebaik seperti naik tangga ya. Tapi ini pun sudah bisa bergantian turun tangga dengan kaki kanan dan kiri. Hanya, teteeup yaa ... saat turun dengan kaki kiri, kaki kanannya tidak selalu bisa 'ngunci'. Jadi selain masih bergoyang2 karena menahan beban tubuh saat berjalan turun, kadang ini lutut tiba2 seperti loss, maju ke depan dengan tanpa terkendali, dan itu rasanya sakit yess ... Makanya saat turun harus pelan-pelan. Itu saja daku sambil meraba dinding sepanjang tangga, ga mungkinlah turun ga pegangan tembok, secara tangga di rumah lumayan curam. Jadi, skornya masih ... 50 - 60 dah ....
- Duduk di antara 2 sujud, Alhamdulillah sudah bisa duduk di atas kaki kiri yang ditekuk sempurna, sementara lutut kanan sudah bisa menekuk 180 derajat, cuma ... kalau posisi lutut kanan rapat dengan lutut kiri, kadang posisi duduk daku jadi ga bisa tegak gegara nahan sakit. Tapi kalau posisi lutut kanan tidak terlalu menempel dengan lutut kiri, maka posisi duduk daku bisa jauh lebih tegak. Hehehehe ... skornya 70 - 80 laaah ....
- Tahiyat akhir, lumayan, tapi yang pasti kaki kanan belum bisa menumpuk di atas pergelangan kaki kiri. Dan ... telapak kaki kanan juga belum bisa tegak bertumpu pada ibu jari kaki. Yaa ... skornya berapa ya ... ? 60 - 70 kali yees ... ? :p
- Jongkok, terakhir kapan tahu sama si ganteng belom boleh jongkok, karena beban saat jongkok jauh lebih berat, terutama saat mo bangun. Alhasil, kalau jongkok bangunnya ya gitu, sebisa mungkin tidak memfungsikan lutut kanan. Skornya ? 40 - 50 keknya ....
- Merangkak, pastinya baru bisa di atas kasur, hahahaha ... skornya 30 - 40 dah ! Itu juga masih nyut2 ... kwkwkwk ....
- Bersila, nah ... ini progress terakhir ni .. Sudah 2 hari belakangan ini daku sudah bisa duduk bersila, walaupun sudutnya baru sekitar 100 - 110 derajat kali ye. But, it is surprising me loh ... ! Artinya bisa duduk bersila dengan membentuk sudut segitu dengan rasa sakit yang tolerable kan itu progress banget ... !!! Skornya 60 - 70 dah !
- Lari, belum bisa ...
- Lompat, apalagi ...
- Nendang, ngayal ...
#gegaraogahdiem2dirumahyangadatidungsiang2bikinpusingpalak
Jadi ya, gitu deh ....
Counting days
I know it won't kill me ....
It just will make me dying ....
Astaghfirullahaladzim ....
Astaghfirullahaladzim ....
Astaghfirullahaladzim ....
Sunday 26 July 2015
Saturday 25 July 2015
Ga banget deh ....
Yang bikin daku paling ga tahan tuh ... orang yang lambreta ! Hadeuuuuhh ... daku ga bisa ngomong dah kalau ngadepin orang yang model begini, kecuali maraaaaaaaah - maraaaaaaaah ... jadinya. Sebabnya kalau lagi urusan rame2 terus ada yang model begini satu aja, ini bener2 ngerusak acara dah !
Yang bikin daku ga bisa ngomong alias gelagepan tuh ... ketemu cowo ganteng yang daku taksir ... !!! Hahahaha ... katanya ini tipikal orang bergolongan darah O nih. Daku sih ga tahu bener atau ga ya, tapi sekali2nya daku ngalamin situasi ini seumur hidup gw ya saat ketemu dokter gw yang ganteng itu. Ketemu orang ganteng sih pernah kali ye, tapi kan daku ga naksir .... jadi ya ga speechless mpe bego gitu ....
Yang bikin daku klepek-klepek tuh ... cowo ganteng yang bisa nyanyi sambil maen piano. Aduuuh ... gimana gitu keknya yeeeesss ... ? Belum pernah nemuin sih, cuma ngayal aja. Hahahaha ....
MOVE ON DUNK ... !!!
Lagian juga, putus, kapan nyambungnya siiih ... ? Ngarang aja ... !!! Hahahahaha ....
Coba ya, ga ketemu therapists di rumah sakit, telponan ma temen2, yang komen2 di sosmed, semua nanyainnya si ganteng muluuuu ... ? Hati gw, mo ditaro di manaaaa ... lagi putus cinta begini ?
Patah tulang mah si ganteng bisa repair, lah patah hati, emang si ganteng tanggung jawab ... ? Kan gaaa ... ? Lagian, patah hati itu, ga ditanggung bpjs tahu ga siiih ... ? 'Mal praktek' banget kan si ganteng .... ? #maksa :P
Lagian, daku sudah mpe pindah dokter kan ? Kurang istiqomah apalagi cobaaa ... ? Kemarin kepaksa ketemu si ganteng lagi, gegara dokter gula jawa ga praktek, adanya si gula pasir, tapakso kan, kan, kan, kaaaan ... ? Lagian suwer deh, ga daku pandang2 lagi kok tampang ganteng tampan rupawannya itu .... Hahahaha ... Nyiksa banget ga sih tuh ? #gubrak #alay #lebay #bego
Helooooowww ... ? Move on dunk ... ? Brondong cupu2 kekinian itu cuma lucu2an aja ... Tapi daku teteuupp ... Richard Gere ... !!! Masa kemarin gw ditanya gini, ganteng mana si ganteng ma Richard Gere .... ?
Haiayayayayaya .... pusing kan jawabnya ? Jawab deh tuh ... Kebanyakan ngayal siii ... !!!
:p
Being wise ....
Facing all the problems you have in a right way is not easy. People, most of whom will choose to face his problem in a way that makes him happy although it may be a wrong way that makes the situation and the problem itself getting worse.
It needs a big heart for everyone to admit that they aware, they have been living in an uneasy life. They do need to learn how to deal with that situation without escapes or doing inappropriate things so that they are not becoming a loser.
Life is a struggle. Lift up your face, ease your tears, band your wound, sweep your blood and never felt sorry for anything you have, anything you have been being given by Allah. Keep positive thinking of your life. Keep moving.
No one able to drive you better than yourself. So does no one able to destroy you worse than yourself. Your life is your decision. It is you who will make your life shinning or glooming and dark. Your life is your responsibility, not your spouse even your parents.
Never asked others to brighten' your life. Never blamed others of your unforgettable mistakes in life. You do not need a voluntary person who will repair your life.
It's you who distract of your life. There is nothing to do with others if you have failed for million times. They might have not caused mess your life unless you have been giving them a chance to enter your personal life and influence your mind until you make a wrong decision.
Your book was written by Allah before you were born. Only a sincere prayer that will be able to change your destiny. Keep praying, keep begging to Allah. It's only Allah will help you ....
Lost
I just don't want to push myself, even while I am not able to think anything at all. Better for me to let it flow and let everything happen just they should be, naturally.
As long as it doesn't ruin my life. Or, it may have ruined my life if I was trying too hard to control anything. Hence, when I am feeling so unclear right now, it is okay.
Sometimes, while people feels so pain about theirs life, it makes them get difficulties how to escapes themselves and clean it up. Why ? Because they are not able to think anything clearly. Just like what I am feeling right now. While people get a trouble to find where their position are, so how can they solve the rest ?
I am starting to feel queasy while I face this circumstances. See, even my body is reacting. It's so natural, isn't it ? Talking to my cats always the best part of it.
In fact, I was doing anything I hate. I was sleeping a lot during a day while I only sleep at night. Hope this suffer will over soon ...
Friday 24 July 2015
Firllyness
Cat lover, Fierce,
Pink freak,
Spectacles,
High heels,
Fashion, Girly, Skirt, Boots, Kebaya, Snacking,
Expressive,
Funny,
Cheerful,
Driving,
Singing,
Blogging,
Studying, Painting,
Photography, Piano, Music,
Karate, Volley, Tennis, Clean,
Honest, Decision maker, Thinker, Conceptor, Commitment, Confident, Leader, Motivator, Responsible, Fighter, Brave, Fast, Serious, Hard worker, Logic, Though, Independent, Sportive, Forgiveful, Objective, Well - planned,
Well - organized of things,
Time oriented, Caring, Emphatic,
Trustworthy,
The one who you can count on,
Visual learner,
Impatient,
Introvert,
High tamper,
Meddlesome,
Strict,
Perfectionist,
Intolerance,
Straight forward,
High profile,
Unaware,
Unstopable
And this is what I have on google about the right - brained people ....
PAKE TOPENG
Lagi, mo therapy rasanya maleeess ... banget ! Ga kepengen bangen therapy, sudah bosen, bosen banget, begini-begini aja, ga sembuh-sembuh. Cuma bisa jalan aja, naik - turun tangga masih begitu2 aja, goyang2 lututnya, dan sakit, paling banyak 3 anak tangga, udahannya kelar.
Jongkok, ga bisa, asli ga bisa. Turun dan bangun sujud saja tidak dengan cara yang seharusnya, tapi dengan cara yang gitu deh, yang dirasa paling pas buat lutut. Pake high heels, ga bisa. Paling banter pakai wedges aja, berasa nyluruk ke depan nih badan. Pernah sekali pakai boot - heels cuma 5 cm aja sudah kaya begitu dah rasanya.
Sabar, iya sabar. Sabar, iya sudah sabar. Ikhlas, iya sudah ikhlas. Ikhlas, sudah ikhlas banget. Cuma namanya badan, ga mau maksain juga. Sometimes berasa biasa, sometimes berasa bego, ya sudah, lepasin aja, yang penting bukan anarkis atau pengen nabok orang. Jadi kalau sekarang sedang ga mo apa2, ya sudah ... lepasin aja, mudah2an ga lama, in shaa Allah besok biasa lagi ... Aamiin ....
Butuh self motivation tingkat dewa nih ....
WHY SHOULD I ?
Katanya, maaf belum besuk. Iyalah, ga minta dibesuk juga kok ya. Katanya telpon2 dunk ngabarin juragan. Udah kok, udah sms, bilang terima kasih karena kue lebaran jatah pembagian sudah diterima. Katanya lagi kalau belum bisa ke karawang, ngantor di Jakarta aja, ngomong sama juragan. Alhamdulillah ... itu yang terpenting.
Wednesday 22 July 2015
DAKU SUDAH BISA TAHIYAT ... !!!
Dan pagi ini, daku senang banget karena sudah bisa tahiyat, artinya lutut kaki kanan ini sudah bisa nekuk 175 derajat, nyaris deh 180 derajat. Kalau minggu lalu tuh, saat tahiyat biasanya agak setengah berdiri ya, ga bisa duduk beneran, sambil bertumpu dengan tangan kiri, tapi hari ini, daku bisa tahiyat dan duduk di atas kaki kiri, walaupun duduknya jadi agak tidak terlalu tegak karena harus sedikit bertoleransi dengan rasa nyeri yang masih menggigit ....
Jadi jangan mengharapkan daku sudah bisa tahiyat sempurna ya ... Daku baru bisa menekuk lutut kanan dan merapatkannya ke lutut kiri saat tahiyat. Itu pun posisi telapak kaki kanan belum bisa tegak bertumpu pada ibu jari. Jadi saat tahiyat yaaa ... posisi telapak kaki kanan masih rebahan deh. Kalau kemarin2 rebahan miring ke kanan, saat ini sudah bisa rebahan ke belakang dengan lurus. Gimana dengan tahiyat akhir ? Yaaaa ... juga belum bisa sempurnalah, sehingga masih dilakukan dengan cara yang sama, seperti duduk di antara dua sujud, atau seperti saat melakukan tahiyat awal. Tapi tetap, Alhamdulillah ....
Laa Tahzan
Yang sulit itu menjaga hati dan diri agar tidak melakukan lebih banyak kekeliruan saat sedang menghadapi situasi yang sempit, sempit segala2nya. Sungguh menjaga keimanan itu, luar biasa beratnya. Bertahan, berupaya tetap istiqomah, memohon Allah senantiasa ridho pada hidup dan mati kita sehingga tertutupi segala aib dan keburukan kita hingga akhir hayat. Masya Allah, beratnya ....
Perkaranya, manusia adalah manusia, yang fitrahnya butuh manusia lain. Dan bukan hanya berhenti sampai di situ, pria butuh perempuan, perempuan butuh pria. Perkaranya lagi, tidak semua situasi itu dapat terpenuhi dengan mendasarkan diri pada alasan itu semata, sekalipun fitrahnya memang demikian ....
Ada banyak syarat dan ketentuan hingga masing-masing dari setiap manusia menjadi halal satu sama lain dalam menuntaskan hajatnya itu, sekalipun hanya sekedar untuk berbicara. On the contrary, trusting others is not an easy thing, at least for me. Hence talking or sharing to others becomes a rareness thing ....
Balik lagi, saat menghadapi situasi yang tidak mudah ini, maka manusia pun dituntut untuk harus tetap mampu mengendalikan diri. Mampu mengendalikan diri agar tidak mengumbar kesedihan, tidak mengumbar bicara dan berbagi pada sembarang orang, tidak mengumbar keputusasaan, dst. Dan untuk itu semua, capenya luar biasa, sebab membutuhkan konsentrasi tinggi agar terhindar dari kesalahan yang bisa jadi semakin memperburuk keadaan.
Krandangan Beach, Senggigi, Lombok, Indonesia |
Laa tahzan ....
Monday 20 July 2015
Saturday 18 July 2015
Stay with me
https://youtu.be/pB-5XG-DbAA
Oh, won't you stay with me ?
'Cause you're all I need
This aint love, it's clear to see
But darling, stay with me
Who do you think you are ?
who do you think you are running around leaving s…: https://youtu.be/Q8Kyyvdc-ns
Don't come back for me,
Don't come back at all,
Who do you think you are ... ?
Friday 17 July 2015
Ramadhan terindah
Masya Allah, Ramadhan tahun ini sungguh luar biasa. alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah ... Sesungguhnya daku ingin berbagi banyak hal, tapi tidak sampai hati daku berkisahnya ... Saat ini saja, saat menuliskannya sambil berkias-kias, air mata sudah menggenang ....
Berkeluh kesah, ga baik juga. Berkonyol2, masih bolehlah buat menghibur diri, ya gak ?
JARANG BANGET NONTON TV
Sementara untuk therapy, minimal 3 jam stay di rumah sakit, mempersiapkan diri 2 jam sebelumnya, maklum slow motion, mpe rumah sebentar kadang masih lanjut les piano. Habis juga ternyata waktunya ....
Sementara urusan rumah ga kalah banyak. Secara ga ada pembantu, nyapu sendiri, ngepel sendiri (biar kata pincang juga), nyuci sendiri naik turun lantai 2, masak sendiri, cuci piring, nyapu halaman yang lumayan yesss ... ngurus cemeng 11 ekor, banyak kan kerjaannya ?
Jadi menyadari Allah masih memberikan daku kesehatan badan, akal dan pikiran, itu hal terbesar lainnya yang daku tak habis mengerti. Kok bisa yaaaa ... ? Dengan segala hal ini, daku masih Islam, masih sholat dan puasa, subhanallah ... daku sungguh takjub menyadari, mendapati betapa Allah begitu menyayangi daku.
Maka, daku, daku, daku yang tak memiliki saudara laki2, tak lagi mempunya kakek, tak mungkin juga meminta ayah atau kerabat laki2 ayah untuk menafkahi, in shaa Allah daku sungguh dalam keadaan darurat untuk mencari nafkah dan menafkahi diriku sendiri. Jadi pasrahlah pada taqdir Allah, karena kepasrahan yang paling berat adalah menerima taqdir Allah ....
Maka Ramadhan 1436 H ini daku sungguh belajar banyak hal. Daku kembali ke titik nol. Daku sudah habis tenaga dan tak mungkin lagi mengupayakan apa2 dengan logika, terlebih dengan keterbatasanku ini, bahkan untuk mengurus kebutuhan daku yang paling mendasar, untuk pipis saja daku harus dibantu orang lain, maka tiada lain yang dapat daku lakukan selain ikhlas dan memohon ridho Allah.
Sungguh, demi Allah, sakit ini, yang sesungguhnya bukan sakit penyakit, mengajarkan pelajaran hidup tentang banyak hal, manakala terjadinya bersamaan dengan sejuta urusan lain yang menguras hati hingga tidak bersisa. Maka lihatlah yang daku lakukan, menghibur diri sendiri dengan olok2 kisah yang lucu, mentertawai diri sendiri dengan hal2 yang tidak terduga yang daku temui selama ini ....
Dan melalui semua ini seorang diri, aaaaah ... ga ada yang bisa daku komentari tentang rasanya. Daku hanya berharap jangan ada orang lain yang merasakan hal serupa seperti yang daku alami dan rasakan. Namun siapalah daku ini, Allah Maha Pengatur segalanya. Karenanya, daku berharap mereka dapat melalui dengan penuh keikhlasan, keimanan dan ketakwaan. Karena hanya sabar dan sholat sebaik2nya penolongmu ... Demi Allah, hanya itu, cukup Allah sajalah sebagai penolongmu, tiada Tuhan selain Allah ....
Maka saat Ramadhan ini pergi, rasanya daku pun menjadi semakin tersendiri. Karena selama ini, Ramadhanlah yang senantiasa menemani. Jadi tatkala habis waktunya, asli daku menangisinya sebagaimana daku berpisah dengan tahajud terakhir di Masjidil Nabawi Rajab 1435 H lalu, berurai air mata penuh rasa sedih ....
Karena menjaga keimanan dan kehormatan diri tanpa Ramadhan menjadi jauh lebih berat. Menjauhkan diri dari fitnah, menjauhkan diri dari kehinaan, menjauhkan diri dari kemungkaran, di saat waktunya tidak mengkondisikan kita untuk bisa bermesraan dengan Sang Khalik seperti halnya saat Ramadhan, maka itu sungguh berat. Kini daku harus mengupayakannya lagi sendiri .... Di saat sejuta urusan menghujam bertubi2, maka sungguh dibutuhkan konsentrasi ekstra tinggi agar daku tetap istiqomah dan tawakal, dan itu sungguh ... demi Allah tidak mudah ....
Semoga ... demi Allah semoga ... Allah menerima amal ibadah Ramadhanku dan ridho kepada hidupku dan matiku. Sungguh daku sudah tak tahu lagi rasanya kecuali hanya Allah saja yang daku tahu, dengan tipisnya keimananku ini. Daku tak lagi mampu mencerna urusan dunia yang sedang menghujam daku bertubi2 tanpa ampun ini .... Atsghfirullahaladzim ....
Tapi demi Allah, daku ikhlas, daku ridho yaa Rabb, yaa Rahman, yaa Gafar, yaa Karim, yaa Rahim ... Daku sungguh bersyukur tidak Engkau jauhkan daku dariMu. Tidak terbayang bila dengan semua hal ini daku memilih bersenang2 dan melakukan hal2 yang tidak manfaat. Naudzubillahimindalik ... Makanya, untuk yang kesekian kalinya dalam bertahun2 lamanya daku senantiasa takjub dengan taqdir Allah yang menjadikanku tetap Islam dan sehat lahir batin. Masya Allah, betapa sayangnya Allah padaku. "Maka nikmat manalagi yang engkau dustakan ...?"
How do you heal a broken heart ?
How Do You Heal A Broken Heart Lyrics - Chris Wal…: https://youtu.be/ZZC-0SXRwQI
Just tell me, how ... ?
Even the most handsome orthopedist will not be able to heal it ... or he might have made it worst and ruin all ....
:p
NGGLIBET BAEEE ...
Brown eyes
Brown Eyes - Destiny's Child [Lyrics]: https://youtu.be/LrzV_gAmQbE
"Remember the first day when I saw your face ..."
Say something !
A Great Big World, Christina Aguilera - Say Somet…: https://youtu.be/-2U0Ivkn2Ds
"... and I'm, feeling so small ..."
PAKE WHEEL CHAIR GA YA ?
Bada isya, tiba2 saja daku pengen kontemplasi gitu lebaran tahun ini, ke sesuatu tempat, menyendiri. Bukaaaan ... bukan cengeng, bukan give up, bukan hit and run, bukaaaan ... I am just fine and 100% okay. I just need to think about my life and my future.
Maka tengah malam buta di awal april itu saya browsing deh tiket ke Lombok, begitu dapat, langsung cuuuus, pukul sebelas malem ke atm cuuuuiii ... bayar tiket, sebab maksimal 1 atau 2 jam gitu harus langsung melakukan pembayaran dari saat booking on line. Nasib orang hidup tanpa kartu kredit. Kwkwkkw ...
Kelar itu browsing hotel. Alamaaaaaak ... ternyata bayarnya harus pake kartu kredit ... !!! Ga lucu banget nih, udah bayar tiket pesawat tp ga dapat hotel gegara ga bisa bayar lantaran ga punya kartu kredit. Alhasil, dengan bantuan seorang sohib, daku bisa bayar deh itu bookingan hotel, dan sudah lunas dunk bayar ma yang mpunya kartu kredit.
Menyoal kartu kredit, asli memang koplak banget, mpe daku dikata2in brondong di kantor, gegara ga punya kartu kredit. Lagi menurut daku, ga urgent juga sih ya ? Lagian juga kerenan bayar pake kartu atm dunk ya, ga pake utang. Paling tuh, engap kalau ada insiden seperti kemarin saat mo bayar rontgen ma MRI lutut akhir April lalu, ternyata daku ga bawa kartu asuransi cobaaaa ... ? Ya udah, bayar kontan dah ya, 3 jeti something ... !!! Hahahahaha ... Miskin, miskin dah ... !!! #bisabelisepatubootduapasangtuh!
Entah kapan terakhir daku punya kartu kredit ni .. ? Keknya 2010 dah. Sudah cukuplah 15 tahun punya kartu kredit, dari Citibank, mpe kartu kredit bank merah, bank biru, bank oranye, sudah semua. Sekarang sudah insyaf, semoga istiqomah. Bukan perkara kebelit hutang, cuma ga' banget aja menurut aku. Walau kadang repot juga jaman sekarang hidup ga punya kartu kredit,tapi biarlah ....
TENGAH JULI 2015
Mulai galau dah. Saat berencana, daku masih bisa lari sana lari sini. Dan 2 (dua) hari sebelum keberangkatan, daku bingung, bijimane urusannye nih besok pagi kalau jadi pigi ? Untuk antisipasi, akhirnya daku telepon Garuda, daku jelasin dah semuanya, saat pesen sehat, saat mo berangkat sehat tp ya begini kondisinya. Sudah bias jalan, tapi tidak terlalu fleksibel beraktivitas. Bagaiamana baiknya ? Rekomennya, pesen wheel chair ! Oke deh, menurut saja, apa baiknya ....
Kebayang nih, jalan dari turun taxi, menuju check in counter, menuju boarding, menuju pesawat, tanpa belalai, naik turun bus, naek tangga pesawat, dst, hingga tiba tujuan, hingga balik lagi Jakarta. Therapy terakhir, sembari digosok2 ni lutut, daku berdiskusi ma therapistnya, gimana baiknya. Solusinya, pakai kursi roda !
Sehari sebelum jadwal keberangkatan, bada ashar akhirnya mutusin telpon rumah sakit, ternyata si ganteng sudah pulang. Fine ! Bicara ma suster pa dokter jaga gitu, rekomennya, pakai knee brace, pakai tongkat satu, pakai elastic band. Sarua keneh ....
Ga puas, telepon lagi ma therapist yang biasa pegang daku. Jawabannya, sami mawooooonn ... !!!
HARI - H
Turun taksi, kaca mata jatuh. Antrian periksa tiket panjang mengular. Begitu masuk, dokumen di tangan juga pada terlepas dari tangan jatuh berantakan. Junjung koper ke conveyer x-ray, tiba di ujung, si koper jatuh pula. Lanjut wraping koper, terus jalan menuju check in counter, mulai dah, daku ditabrakin orang lalu lalang. This is Indonesia, man !!! No body's care to disable people like me ! They just don't care ! Dan daku makin nervous ....
Kelar check in, daku ditanya, "Ibu pesan wheel chair ?" Daku jawab, "Ya." Lalu daku diminta mendatangi special services counter untuk dapatin wheel chair, selisih beberapa meja dari tempat daku check in tadi. Setelah lapor, daku diminta menunggu di sofa yang tersedia di depan special service check in counter.
Sekitar 30 menit sebelum keberangkatan, seorang petugas perempuan menghampiri dan mempersilakan daku menaiki wheel chair yang ia bawa. Didoronglah daku melalui setiap pemeriksaan tanpa antri hingga tiba di boarding room. Menunggu sebentar, didorong lagi menuju lift, turun, lalu daku sudah berada di area landasan pacu, menunggu mobil khusus wheel chair, didorong, dinaikin ke mobil, terus di antar ke tangga pesawat.
Nah, tahu dunk, tangga pesawa itu kan agak goyang2 yeess ? Begitu turun, si mba langsung bilang, diangkat aja kursinya. lalu kedua mas yang nyupir dan kawannya sudah bersiap ngangkat kursi berikut dakunya ke atas pesawat. Oh, no ... !!! "Ga usah, mas. Biar saya jalan saja, saya bisa," cegah saya. Kasihan, kaya apa capenya, puasa2 ngangkat kursi roda berikut orangnya ke atas pesawat ? Perlahan-lahan, akhirnya tiba juga daku di kursi yang tak jauh dari emergency exit.
Asli ya, sebenernya daku kan sudah bisa jalan, walaupun, kelancarannya up and down, ga jelas gitu, kadang lancar, kadang macet. Cuma menyoal jalan sejauh itu di bandara, agak2 gimana gitu dakunya. Dijabanin kejauhan, dan tantangannya terlalu complicated gitu. Sementara kalau ga dijabanin kok sepertinya terlalu berlebih2an.
Tapi sungguh, nervous di keramaian karena pergi sendiri dengan keterbatasan begini di area public saat peak season begini, itu jadi pertimbangan serius buat dakuh. Jadi yaaaa ... mohon maaf lahir batin bila daku terpaksa memanfaatkan fasilitas ini, karena asli ... daku dalam kondisi yang belum terlalu bisa untuk melalui itu semua.
Dan itu semua terbukti saat hari - H. Seandainya saja daku suruh melenggang sejauh itu, ga akan baiklah sepertinya buat ini lutut. Alhamdulillah sudah dimudahkan urusannya oleh Allah dan mendapat pertolongan banyak orang. Bahkan sepagi itu saja, daku sudah mendapat teman baru di FB dengan si mbak yang dorong wheel chair - ku dan seorang teman baru lagi dari pekan baru saat menunggu boarding.
Selamat lebaran ya temans. Selamat Hari Raya Idul Firti 1436 H. Taqaballahu waminna waminkum, shiyamanna washiyamakum. Mohon maaf lahir dan batin ya, atas setiap lisan yang tak terjaga, sikap yang melampaui batas, perilaku yang menyakitkan. Semoga amal ibadah Ramadhan kita diterima dan mendapat ridho Allah SWT. Aamiin ... Aamiin ... Aamiin ... Allahumma aamiin ....