Friday 28 December 2018

SUBHANALLAH, DULU DAKU SENORAK ITU !!!

ASTAGHFIRULLAHALADZIM

Astaghfirullahaladzim ... astaghfirullahaladzim ... astaghfirullahaladzim ... ternyata dulu daku senorak itu ....

SETIAP HARI SELFIE
Dulu daku hampir setiap hari selfie. Tidak cukup sekali, dalam sehari bisa jadi daku selfie berkali-kali, pagi, siang, sore, malam & hampir di setiap kesempatan berbeda daku selalu selfie. Sungguh selfieku lebih banyak dari istighfarku atas dosa-dosa selfieku, sungguh selfieku lebih banyak dari sholawatku untuk Rasulullah, yang dengan ijin Allah kelak akan memberikan syafaatnya untukku akibat dosa-dosa selfieku.

Sekarang pun istighfarku, tahmidku, tasbihku, sholawatku tetap masih tak mampu lebih banyak dari dosa-dosa selfie yang pernah aku lakukan terdahulu, tapi aku berjuang sekuat tenagaku untuk tidak melanjutkan dosa-dosaku, daku berusaha menyelamatkan bapakku dari dayyuts, walaupun mungkin beliau tak tahu arti dayyuts, dengan meninggalkan kebiasaan selfieku ....

SETIAP WAKTU BERNYANYI
Dulu daku setiap waktu bernyanyi. Wallahi hijrah terberatku bukan menutup aurat, tapi berhenti bernyanyi ! Subhanallah ...

Sejak kecil ikut lomba nyanyi, juara nyanyi sana-sini, ngamen, ngeBand, sana-sini, hingga eyang putri berkomentar, "Seburuk-buruknya suara di dunia adalah suara keledai. Dan suara perempuan bernyanyi adalah seperti suara keledai..."

Subhanallah ... hadits itu Beliau sampaikan padaku kalau tak salah ingat saat daku juara lomba nyanyi pertama kali, kelas 2 SMP ... dan daku belum mengenal sunnah saat itu. Jangankan sunnah, Rukun Islam dan Rukun Iman saja mumgkin daku masih tak paham betul. Astaghfirullahaladzim ....

Sekarang, walaupun berhenti bernyanyi itu adalah hal yang masih sangat sulit, tapi aku sungguh berjuang sekuat tenaga untuk tidak sering bernyanyi seperti dulu. Sesungguhnya pahala sebuah amalan adalah sebesar usahanya. Allahu akbar ... !

Daku kini mengganti menyimak lantunan lagu-lagu dengan frekuensi radio yang hanya memperdengarkan tausiah, murojaah dan syiar lainnya selama berkendara ke mana pun daku pergi. Daku pun hanya mendengarkan radio yang sama di rumah yang daku perdengarkan di dalam rumah 24 jam tanpa henti. Daku juga meninggalkan kebiasaan menonton tv kecuali streaming channel Al Quranul Kareem yang memperlihatkan suasana Masjidil Hatam, Mekkah, 24 jam. Daku juga berhenti bermain piano dan berniat menjual piano itu sesegera mungkin ....

MUBAZIR KATA-KATA serta MUDHARAT
Dulu daku pun sering mubazir dalam berkata-kata. Daku tak menjaga lisan. Mubazir adalah satu hal, namun kata-kata yang MUDHARAT adalah hal lain yang jauh lebih buruk. Subhanallah ....

Demi apa ? Kesenangan ? Becanda ? Olok-olok ? Sungguh kesenangan yang membawa tawa mampu mengeraskan hati. Sungguh banyak tertawa akan mengeraskan hati. Astaghfirullahaladzim ...

Becanda ? Sungguh Allah akan bangunkan sebuah rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan kebohongan walaupun ia bercanda. Subhanallah. Artinya kadang manusia membuat candaan di atas kebohongan dan itu dilarang. Astaghfirullahaladzim ....

Sekarang, daku senantiasa berjuang sekuat tenaga untuk lebih banyak diam. Sungguh Allah lebih menyukai orang yang sedikit bicara daripada yang banyak bicara. Dan sesungguhnya bila tak mampu berkata baik maka diamlah.

Dan masyaa-a Allah, qadarullah, Allah jadikan daku kini hidup dalam situasi yang dalam sehari semalam di setiap harinya membuat daku tak perlu banyak bicara. Sungguh manusia hanya perlu punya satu hal, niat, nawaitu lillahita'alla dan Allah akan mengatur selebihnya sehingga manusia menyadari bahwa Allah-lah sebaik-baik pembuat rencana, Allah-lah Maha Pengatur atas segala sesuatu. Bilamana Allah berkehendak atas sesuatu, maka kun fayakun, jadilah apapun yang Allah kehendaki di muka bumi ini ....

KHUSYUK MEDSOS
Innalillahi wainnailaihi rojiun ... hal yang satu ini ... sungguh manusia telah disibukkan dengan medsos melebihi kesibukan beribadah. Sungguh manusia lebih sering membaca status medsos ketimbang membaca Al Quran ..  astaghfirullahaladzim ...

Dulu daku pun begitu, begitu khusyuk dengan medsos untuk hal yang sia-sia. Daku telah bersenang-senang dengan medsos, mengumbar kata-kata tak manfaat dan seringkali abai dari menundukkan pandangan atas segala kemaksiatan yang lalu-lalang di dunia virtual, berdebat sengit dengan sesama fakir ilmu (agama), dan banyak lagi keburukan lainnya. Astaghfirullahaladzim ...

Sekarang, daku pun sepertinya masih membuka gawai, smartphone hampir setiap waktu setiap hari, namun daku sungguh berjihad fisabilillah meninggalkan semua keburukan yang pernah aku lakukan terdahulu. Daku berusaha menjaga lisanku di sosmed, daku berusaha menyebarkan ilmu walaupun itu sangat sedikit,  sebaliknya daku jadikan berselancar di dunia virtual hanyalah mendatangkan manfaat yang menjadikanku bertambah ilmu (agama) yang menambah keimanan dan ketaqwaanku. Subhanallah ... naif betul yaaa ... mana mungkin melakulan itu di sosmed ? Mungkinkah ?

Daku pun berusaha meninggalkan perdebatan dengan siapa pun termasuk di sosmed. Sungguh Allah akan bangunkan rumah di tepian surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan walaupun ia benar. Dan meninggalkan perdebatan tanpa rasa ujub, sungguh sebuah perkara besar tentang belajar sabar dan sebaik-baiknya akhlak yang sebenarnya. Masyaa-a Allah ...

Dan membaca Al Quran, membiasakan diri setiap hari membaca Al Quran, subhanallah ... buat daku yang 11 tahun sudah menghabiskan waktu bersekolah di sekolah kaum kufar yang beragama nasrani, maka sungguh ... daku telah tertinggal sangat banyak kesempatan dan waktu berharga untuk mampu membaca Al Quran dengan baik, apalagi menghafal Al Quran. Maka kalau hanya 'sekedar' membiasakan diri membaca Al Quran masih juga tak mau daku lakukan, subhanallah ... betapa kufurnya saya ... Bila mereka yang mahir membaca Al Quran saja baginya satu pahala dan para malaikat akan menyertainya, sementara bagi mereka yang membaca dengan terbata-bata baginya dua pahala, masih juga tak mampu menggerakan hati saya, padahal 1 huruf Al Quran adalah 10 pahala, subhanallah betapa banyak kerugian bila saya mengabaikannya ....

Namun wallahi ... daku sungguh berusaha keras untuk memperbaiki diri dari waktu ke waktu dengan meninggalkan kebiasaan burukku, meninggalkan yang mudharat menjadi manfaat ... Sesungguhnya tak ada hijrah fisik, atau hijrah perbuatan tanpa hijrah hati. Dan daku berharap daku mampu istiqomah dalam berhijrah karena sesungguhnya istiqomah adalah hidayah ....

Daku sungguh ingin anak cucuku kelak juga seluruh saudara/iku seiman berkesempatan untuk memgenal, mempelajari, mencintai, membela agama Allah jauh lebih baik dari yang mampu aku lakukan, agar kelak mereka memiliki keimanan dan ketaqwaan sebagaimana para sahabat, para tsabiin dan tabi tsabiin, para salafus shalih. Aamiin aamiin aamiin yaa Rabbal alamiin ...

DAKU SENORAK ITU
Subhanallah ... ternyata dulu daku senorak itu. Terbayang betapa banyaknya dosa yang menggunung karena miskin ilmu...

"Rabbana zholamnaa anfusanaa wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaashiriin..." (Surat Al Ar-raf ayat 23) Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi ..."

Sungguh daku tak bermaksud riya dengan catatan ini, melainkan berbagi pengalaman kadang perlu bagi manusia untuk memikirkan kembali apa-apa yang pernah dilakukan selama ini, apakah mendatangkan manfaat ataukan hanya mengantarkan diri ke neraka jahanam. Naudzubillahi mindalik.

Maka sampaikanlah barang satu ayat. Maka saling bersyiarlah, saling mengingatkanlah, saling menguatkanlah dan saling mendoakanlah. Kelak di akhirat nanti manusia akan dikumpulkan dengan orang-orang yamg sejenis kamu, maka berkumpullah dengan orang-orang yang shalih selama hidup di dunia. Karena kelak orang-orang yang demikian tak saja hanya saling dikumpulkan namun Allah perkenankan untuk saling memberi syafaat, saling tolong-menolong untuk diselamatkan dari siksa api neraka sehingga mereka bisa selalu bersama-sama hingga di jannah Allah tertinggi, surga firdaus. Masyaa-a Allah ...

Mohon maaf lahir dan batin ..
281218

Thursday 8 November 2018

Rumahku atas namaku ...

ISLAM, NASSARO dan YAHUDI

Fulani : Rumah yang baru saya beli, dibeli atas nama saya, karena memang belinya pakai uang saya. Uang suami untuk kebutuhan operasional sehari-hari, uang saya untuk beli aset keluarga.

Nassaro : Rumah saya atas nama saya. Istri saya boros. Dia kerja masa minta ongkos transport sama saya ? Yang bayar sekolah anak2 saya, bayar kebutuhan rumah saya, semua2 saya, lah masa dia kerja masih minta ongkos saya ? Enak aja. Kemarin minta belikan tiket pesawat untuk pulang kampung saya bilang "nanti dulu ..."

Fulana : Saya juga, rumah atas nama saya bukan atas nama istri saya

Fulan : Saya juga ah. Nanti kalau nikah aset2 akan saya atas namakan saya bukan istri saya.

Subhanallah ...
Demikianlah. Al Quran telah menyebutkan dalam surat Al Baqarah, bahwa kaum yahudi dan nassaro saling berselisih tentang penguasaan ilmu di antara mereka. Namun ketahuilah, kaum yahudi adalah kaum yang sombong karena sesungguhnya mereka berilmu, tahu ilmu tauhid tentang keesaan Allah tapi mereka tak mengamalkannya. Sementara kaum nassaro adalah kaum yang sesat karena mereka beramal namun tak berdasarkan ilmu. Subhanallah ... betapa Islam melalui Al Quran dan hadits telah menjelaskan tuntunan hidup manusia dengan begitu sempurna.

ISTRI TAK WAJIB MENCARI NAFKAH

Bukan perkara harta diatasnamakan siapa. Tapi betapa hukum asalnya adalah suamilah yang wajib menafkahi keluarga bukan istri. Al Quran menyebutkan agar perempuan berdiam di rumah2 mereka bahkan untuk ibadah (sholat) sekalipun.

Betapa bila hal terbutuk terjadi di antara suami istri semisal hingga terjadi perceraian, sungguh Allah telah mengatur apa yang menjadi hak istri dan apa yang menjadi hak suami. Maka bila di antara mereka tidak mematuhinya sesungguhnya mereka telah berbuat dzalim. Naudzubillahi mindalik.

Subhanallah

Monday 5 November 2018

Because I am The Best

There is no one will treat you better than I am, I am the most suitable person for you, because I am the best.
How can you so sure about it ?
Because I know you and you know me.
But it is not enough. It needs something more.
Listen. I always do my best for you and I always try to do my best for you.

B, 5th Nov 2018

Tuesday 23 October 2018

KALIMAT TAUHID ITU APA SIH ?

Kafirun tetiba bertanya, "Kalimat Tauhid itu apa sih ?'
Fulan, "Itu ... laailaha ilallah .."
Fulana, "Itu ... yang ada di bendera ..."
Kafirun, "Terus kenapa diributin ? Banser kenapa ?"
Fulan, "Ini saya lagi baca .."
Fulana, "Itu ... banser membakar bendera yang ada tulisan Tauhidnya ..."
Kafirun, "Itu 'kan cuma salah paham saja, ga usah dibesar-besarin ..."

Fulani, "Kalimat Tauhid itu mengandung kalimat syahadat yang digunakan umat Islam untuk menunjukkan keIslamannya dan mengislamkan seseorang yang hendak masuk Islam. Ada dua bendera dalam Islam, Ar Rayah dan Al Liwa, keduanya bertuliskan kalimat Tauhid biasa digunakan dalam perang. Keduanya memang panji simbol Islam yang tidak boleh diperlalukan demikian seperti yang dilakukan banser."

Fulanu, "Memang sekarang sedang perang ?"

Fulana, "Seperti yang ada di bendera Arab Saudi itu loh. Mereka khawatir itu bendera HTI ..."
Fulani, "Itulah sebabnya bila ada peringatan yang mengharuskan bendera setengah tiang dalam even internasional, bendera Arab Saudi tidak boleh diturunkan setengah tiang, karena ada kalimat Tauhid di dalamnya..."

Fulanu, "Sudah, sudah, diturunkan tensinya ga usah emosi tegang ... mending kita bicarakan besok kita makan apa, hahahahaha .."

Subhanallah, seorang kafir di antara 7 (tujuh) orang muslim. Demikianlah bedanya, antara Islam, Iman dan Ihsan, antara muslim, mukmin dan muhsin ...

Sesungguhnya "Tak ada orang yang beriman kepadaKU dan Muhammad tapi ia berkasih-sayang dengan orang yang menistai ayat Allah ..." Subhanallah ..
Sesungguhnya seorang menistai ayat Allah maka jangan dekati ia, hingga ia bertobat atau kalian sama saja, munafik ..." Subhanallah

Betapa pentingnya menuntut ilmu (agama) dan mengenal agamamu, sehingga mencintai agamamu ...
Sesungguhnya perbedaan mereka yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu adalah bagaikan perbandingan bulan dan bintang ...

Masyaa-a Allah ...

Saturday 20 October 2018

PAKAIAN ITU MEMAKSAMU

Sungguh,
Hijab panjang itu akan memaksamu untuk menahan dirimu ...
Jangankan untuk berbonceng ojek dengan laki2 yang bukan mahrammu, pergi ke pasar pun, pada sudut hati yang terdalam terasa sangat malu ...
Malu, karena diri serasa berada di tempat yang salah dan untuk urusan yang salah ...
Subhanallah ....

Sungguh,
Gamis panjang itu akan memaksamu untuk menjaga sikapmu ...
Jangankan untuk berbantah bicara dengan orang lain yang membencimu, berjalan dengan sekedar mengangkat kepalamu pun terasa tak menentu ...
Tak menentu, karena merasa badan sudah terlanjur terperangkap dalam nawaitu dan tak ingin itu tak selaras dengan perilaku ... 
Subhanallah ...

Sungguh,
'Fitnah terbesar' yang tersembunyi itu akan memaksamu untuk mengabaikan duniamu ...
Jangankan untuk bekerja sekalipun itu darurat bagimu, meninggalkan mihrab demi mengisi kosongnya perutmu pun terasa begitu membelenggu kalbu ...
Membelenggu kalbu, karena dien menggelayut rindu tentang keutamaan berdiam di ruang peraduan bagi setiap (calon) ibu ...
Subhanallah ... 

Sungguh,
Keindahan yang terbuka itu semakin menjadikanmu tak tahu ...
Jangankan istiqomah dalam hijrahmu, melafazkan niatpun terasa kelu ...
Kelu, karena diri tak pernah tahu yang utama adalah mengejar ilmu agamamu bukan duniamu ...
Subhanallah ...

Sungguh,
Ketasyabu'anmu pada laki-laki semakin menyeretmu menjauh ...
Jangankan untuk kaffah dalam muammalah dan ibadahmu, mengejar hidayah pun seperti tabu ...
Tabu, karena 'sesungguhnya kamu di atas agama temanmu' dan kamu tak percaya itu ...
Subhanallah ...

Sungguh,
Kesyirikanmu akan fitnah dunia semakin menjebakmu ...
Jangankan untuk zuhud pada perkara dunia yang menghinakanmu, menjauhkan diri dari riya' justru bagai melepas rindu ...
Melepas rindu, karena semakin keras usahanu semakin syafwatmu terpedaya bahkan hanya pada sepasang sepatu baru ...
Subhanallah ...

Astaghfirullahaladzim ....


Wednesday 3 October 2018

PROSES

Bermula dari bercelana panjang, berpakaian ketat hingga bergamis longgar ...
Bermula dari berkerudung pendek terikat di belakang, berhijab lebar hingga berkhimar panjang ...
Bermula dari yang mungkin dahinya terlihat, alis indah terlihat, hingga sepasang mata saja ....

Ternyata semua ada prosesnya ...
Masalahnya siapa dan kapan yang mau memulakan dan melalui proses itu ....
Subhanallah ...

Friday 28 September 2018

SEHARUSNYA ...

Seharusnya ....
Ada masanya dulu kerudung pendek terikat di belakang menjadi menutup dada dengan kerudung lebar ...
Ada masanya, kerudung lebar menjadi hijab panjang ....
Ada masanya hijab panjang menjadi khimar yang menutup sekujur badan ....
Subhanallah ....

Seharusnya ...
Ada masanya dulu bercelana panjang menjadi rok panjang ...
Ada masanya rok panjang menjadi gamis panjang ....
Ada masanya yang berwarna menjadi hitam legam agar tak menarik perhatian ....
Subhanallah ....

Seharusnya ....
Ada masanya dulu tangan terbuka menjadi menutup hingga punggung tangan ....
Ada masanya kaki telanjang tak ingin lagi terlihat orang ....
Ada masanya wajah yang memandang menjadi tersembunyi demi ketaqwaan ...
Subhanallah ...

Seharusnya ....
Ada masanya dulu berjabat tangan dengan yang bukan mahram menjadi memelihara wudhu dengan penuh keyakinan dan tak risau dengan cibiran ....
Ada masanya memaklumi aurat diri pada ipar menjadi menjaga diri sepenuhnya atas pandangan siapapun yang bukan mahram ...
Subhanallah ...

Seharusnya ....
Ada masanya dulu berulang tahun, bertahun baru, berpesta dansa & bersenang-senang menjadi istighfar atas tasyabu' yang pernah dilakukan ...
Ada masanya bersenandung, bermusik, menggambar menjadi keyakinan atas keniscayaan sebuah kebenaran ancaman dan kemurkaan ....
Subhanallah ...

Seharusnya ...
Ada masanya dulu sujud yang fardhu hanyalah sekedar menggugurkan kewajiban menjadi harus tegak tepat di awal ....
Ada masanya rawatib yang purba menjadi sayang bila satu saja rakaatnya ditinggal ...
Ada masanya tahajud yang penuh perjuangan menjadi kerugian besar bila kesiangan ....
Ada masanya dhuha yang tertutup tipu daya kehinaan dunia menjadi sebuah keistimewaan sedekah untuk tubuh sendiri yang selalu diinginkan ....
Ada masanya sholat wudhu yang tak dikenal menjadi peluang yang sangat menjanjikan keberuntungan besar di hari kemudian ....
Masyaa-a Allah ....

Seharusnya ....
Ada masanya dulu antara adzan & iqomah terisi banyak doa menjadi sujud sunnah yang penuh dengan dzikir dan doa untuk dimohonkan ....
Ada masanya derasnya hujan sebagai romantisme keindahan menjadi rezeki atas datangnya tanda waktunya memanjatkan berjuta permintaan ...
Masyaa-a Allah ....

Seharusnya ....
Ada masanya dulu begitu mudah bepergian menjadi berat kecuali sebelum adzan berkumandang telah tafakur di atas sajadah yang tergelar layaknya bersiap menunggu ajal ...
Ada masanya dulu shaum romadhon sebagai suatu ketiadaan lagi pilihan menjadi selalu memaksakan diri pada setiap shaum yang sunnah walau itu bak negosiasi tiada akhir hingga iftar melawan syahwat & bujukan syeitan ....
Subhanallah ...

Seharusnya ...
Ada masanya dulu riya segala urusan dunia menjadi penyesalan yang panjang atas sebuah kefakiran ilmu & tuntunan ....
Ada masanya memamerkan diri nan terpedaya pujian menjadi meninggalkan fitnah terbesar & kehinaan yang sungguh merendahkan ....
Subhanallah ...

Seharusnya ....
Ada masanya dulu congkak tak berbatas menjadi jihad fisabilillah yang tiada pernah usai ... dan kecongkakan begitu sulit dikalahkan ...
Ada masanya berkawan baik dengan kemarahan menjadi sebuah musuh besar pun bukti betapa kebodohan teramat-sangat yang pernah dilakukan dengan penuh kebanggaan ...
Subhanallah ....

Seharusnya ....
Ada masanya dulu, hazad dan suudzon senantiasa menyesatkan menjadi belajar zuhud dan keqonaahan ....
Ada masanya rasa malu yang tercecer menjadi hijrah untuk sebaik-baiknya sifat - akhlak perempuan ....
Subhanallah ....

Namun ....
Sejak dulu hingga sekarang masih saja bercampur laki-laki dan perempuan ...
Sejak dulu hingga sekarang masih saja para mahram itu membiarkan akhwat-akhwat mereka safar sendirian ....
Sejak dulu hingga sekarang mengikuti sunnah masih saja belum banyak yang ingin mengenal ...
Sejak dulu hingga sekarang syubhat begitu menyambar-nyambar ...
Sejak dulu hingga sekarang mereka masih saja mengira hidayah itu adalah gratisan tanpa perlu dikejar ...
Subhanallah ....
Astaghfirullahaladzim ....


- KA. Sindoro, Gambir- Tegal

Monday 17 September 2018

KE MANA PARA LELAKI ITU ?

PEREMPUAN SHALIHAH

Sebaik-baiknya perempuan shalihah adalah yang tidak banyak melakukan safar (bepergian) seorang diri. Sebaik-baiknya perempuan shalihah adalah perempuan yang banyak berdiam di rumah-rumah mereka. Bila untuk shalat saja, sebagai ritual ibadah yang terpenting yang bakal dihisab pertama kali saat manusia mati kelak, bagi perempuan, tempat terbaiknya adalah di dalam mihrabnya, di kamar mereka, di dalam rumah mereka, maka coba cerna dan pikirkan baik-baik ... maka adakah ... wallahi ... adakah hal yang lebih baik dari shalat yang membuat perempuan menjadi baik bila ia melakukan safar dan meninggalkan rumahnya ? Subhanallah ... demi Allah tidak ....

KE MANA PARA LAKI-LAKI ITU ?

Maka ke mana ayah para perempuan itu ? Ke mana suami para perempuan itu ? Ke mana kakek para perempuan itu ? Ke mana saudara laki-laki para perempuan itu ? Ke mana para paman para perempuan itu ? Ke mana para lelaki yang seharusnya bertanggung jawab untuk memuliakan para perempuan itu ? Subhanallah ....

Ke mana ilmu agama mereka itu, wahai para lelaki ? Sehingga mereka membiarkan perempuan-perempuan itu meninggalkan tempat terbaiknya ? Sehingga mereka terjebak dengan tipu daya dunia, kesibukan dunia yang mengkhilafkannya, melalaikannya dari akheratnya, hal yang lebih penting bagi dirinya yang dengan berdiam di rumah sesungguhnya Allah telah memuliakan mereka ? Masyaa-a Allah ....

MEREKA MENGIRA ....

Para perempuan itu mengira, meninggalkan rumahnya pun tergolong sebagai ibadah dan amal shalih. Para perempuan itu mengira, bercampur-baur dengan laki-laki yang bukan mahramnya adalah tak mengapa. Para perempuan itu mengira, berdua-dua dengan laki-laki yang bukan mahramnya di kendaraan, di atas motor, di dalam taksi, di ruang kerja, di lokasi/tempat kerja di lapangan dan seterusnya membebaskannya dari syahwat dan setan yang setiap waktu menyambar-nyambar hati dan pandangan mata mereka ? Tidaklah yang demikian ini sebuah kebenaran melainkan mereka telah mencampur-adukkan antara hal yang haq dengan yang batil. Subhanallah ....

MUDAHNYA SURGA PEREMPUAN

Tidakkah para perempuan itu tahu betapa mudah baginya menuju surga ? Cukup baginya sholat 5 (lima) waktu, puasa romadhon dan patuh tentang hal yang ma'ruf kepada suaminya, maka ia boleh memasuki surga dari pintu surga manapun yang ia mau ! Masyaa-a Allah ...

Betapa mudahnya ! Betapa Allah memuliakan mereka !

Tidakkah para laki-laki itu tahu, hak para perempuan ini atas diri mereka ? Tidakkan para laki-laki itu tahu ilmunya, hukumnya tentang ini, bahwa kelak mereka akan ditanya bagaimana mereka memperlakukan para perempuan yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka ? Subhanallah ....

BETAPA MERUGINYA

Namun betapa meruginya manakala para perempuan mengira tetap ada kebaikan dengan pilihannya meninggalkan rumah-rumah mereka. Wallahi betapa meruginya, manakala para laki-laki itu membiarkan istri-istri mereka, anak-anak perempuan mereka terpedaya oleh urusan dunia yang hina, yang seharusnya bukan menjadi tanggung jawab mereka, bekerja ....

Betapa meruginya, manakala para laki-laki itu menjadi ayah dan menjadi suami dari anak-anak perempuan dan istri-istri mereka tanpa berbekal ilmu agama melainkan hanya menggugurkan syahwat mereka semata ? Maka demikianlah yang terjadi kemudian, mereka tak tahu apa yang seharusnya seorang laki-laki pertanggungjawabkan di akherat kelak, atas dirinya, dan atas para perempuan yang menjadi urusan mereka, ibunya, istrinya, anak-anak perempuannya, saudara-saudara perempuannya.

Wallahi berimanlah wahai para lelaki atas setiap ketentuan Allah, bahwa tempat terbaik bagi perempuan yang shalihah adalah berdiam di rumah-rumah mereka. Wallahi qonaahlah wahai perempuan atas setiap pemberian Allah atas dirimu,  bahwa sungguh Allah hanya menghendaki kebaikan bagi dirimu. Subhanallah ....

DARUROT

Kecuali ... perempuan-perempuan itu menghadapi keadaan darurot sehingga mereka terpaksa bekerja, terpaksa meninggalkan rumahnya, terpaksa menafkahi dirinya sendiri, menafkahi saudaranya, menafkahi orang tuanya, menafkahi anak-anak mereka, karena kelalaian para lelaki yang seharusnya bertanggung jawab dan memuliakan kehidupan mereka, para perempuan. Wallahi, sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Maka bertaubatlah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Masyaa-a Allah ....

BERILMULAH

Sungguh, berilmulah baru beramal sehingga setiap diri kita senantiasa beramal shalih didasari dengan ilmu dan dalil yang jelas, yang pasti, sesuai tuntunan, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Quran dan sebagaimana yang Rasulullah contohkan. Sungguh, Rasulullah pernah bersabda bahwa "Perumpamaan seorang yang alim (berilmu agama) dengan ahli ibadah (yang tak memiliki ilmu) adalah seperti kedudukan Aku dengan orang yang terendah (ilmu agamanya) di antara kalian ... "

Dan bilamana seorang perempuan meninggalkan rumahnya, 4 (empat) syeiton menyertainya, dan apabila ia kembali ke rumahnya maka 8 (delapan) syeiton bersamanya. Naudzubillahi mindalik ...

Subhanallah ...
Astaghfirullahaladzim ...


Wednesday 29 August 2018

ISTIQOMAH

HIJRAH

Alkisah pada sebuah masa saya berketetapan hati untuk mulai meninggalkan urusan dunia. Saya berusaha meninggalkan riba, melepaskan harta, sudah hampir sepuluh tahun belakangan menutup semua kartu kredit. Saya pun kala itu bertekad bilamana dalam waktu dekat saya memperoleh rezeki lebih banyak dari biasanya, maka saya akan menyedekahkannya kepada mereka yang berhak tanpa banyak berhitung.

Maka tibalah saat itu. Saya pun menyedekahkan sebagian besar uang saya yang banyaknya tidak seberapa dibandingkan orang-orang kaya, namun saya sungguh menyedekahkan dalam jumlah jauh lebih banyak dibanding yang saya sisakan untuk diri saya sendiri. Sejauh itu semua terlihat normal. Alhamdulillah ...

Hingga tak lama berselang, jebreeeeet ... ! Datanglah 'ujian' itu. Saya kehilangan tas yang segala sesuatu yang penting ada di dalamnya. Maka saya kehilangan 2 (dua) telepon genggam yang nilainya belasan juta rupiah, saya kehilangan seamplop mata uang asing yang jumlahnya juga sangat tidak sedikit bagi saya, saya kehilangan 'tabungan' sebuah logam mulia yang nilainya akan sangat bermanfaat bagi saya sebagai cadangan (saya tidak punya tabungan uang dalam bentuk cash di bank), saya kehilangan kacamata - yang mana kacamata saya ini harganya lebih mahal daripada telepon genggam yang mampu saya beli, saya kehilangan semua kartu penting dalam dompet saya, atm 4 bank, kartu npwp, 2 sim, sebuah stnk, kartu berobat, dst yang saya tak ingat lagi dan malas mengingatnya ....

Itu pun belum seberapa, saya ditipu 3 orang yang bermuamalah dengan saya yang 2 di antaranya tak kunjung menunaikan kewajibannya pada saya. Innalillahi wainnailaihi rojiun ....

Subhanallah ... sempat blank isi kepala saya selama kurang lebih satu jam, terbengong-bengong dengan besarnya nilai kehilangan yang buat ongkos haji berdua saja masih sisa ... hingga seseorang gadis cantik asal turki di sebelah saya tiba-tiba meminta saya mendoakannya, karena ia sedang ditimpa kesusahan ....

Masyaa-a Allah ... di saat saya tengah susah payah mencerna makna kehilangan urusan dunia yang tak seberapa, tiba-tiba Allah pertemukan saya dengan seseorang yang membutuhkan saya ! Bukan harta saya yang dibutuhkannya, bukan tenaga saya yang dibutuhkannya ! Tapi doa saya !!! Dan saya bukanlah siapa-siapa ! Saya bukanlah orang yang ia kenal ! Masyaa-a Allah ....

Maka saya pun segera menanyakan siapa namanya, apa persoalannya, dan segera setelah ia pergi saya pun shalat sunnah 2 rakkat untuk menenangkan hati saya dan juga mendoakan dia sambil berurai mata, malu dengan ketamakan saya, memohon ampun atas kesombongan juga riya yang mungkin saya lakukan tanpa saya sadari dengan seluruh nawaitu hijrah saya selama ini, pun mendoakan gadis tadi agar dihapuskan segala kesulitan dan kesusahan hatinya ....

HIKMAH
Demikianlah, sekali manusia ini berikrar untuk hijrah dan menulai jihad fisabilillah, maka saat itu pulalah Allah mengujinya. Apakah ia, khususon saya, bersungguh-sungguh dengan hijrah saya untuk meninggalkan urusan dunia yang hina ini ?

Apakah saya akan tetap istiqomah dengan nawaitu saya untuk berhijrah setelah Allah ambil seluruh harta saya tak bersisa ! Apakah saya akan tetap lurus dalam niat untuk meninggalkan urusan dunia yang hina ini setelah Allah jadikan saya fakir, sefakir-fakirnya dalam harta ?  Subhanallah ....

Dan lihatlah apa yang terjadi kemudian ? Mungkin karena saya ikhlas dengan ujian itu, dalam sekejap Allah ganti rejeki saya. Teman-teman bersedekah untuk saya, nilaimya pun cukup besar untuk bisa membeli telepon genggam lagi yang baru. Namun saya sudah bertekad saya akan kembali sedekahkan pemberian teman-teman itu, dan saya hanya mengambil secukupnya untuk kebutuhan saya. Alhamdulillah .. maka uang pemberian teman-teman kembali saya sedekahkan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan uang daripada saya. Semoga Allah menjadikannya amal shalih bagi saya. Aamiin yaa Rabbal alamiin ...

Hikmah berikutnya, saya terbebaskan dari banyak potensi kemaksiatan dan hal yang tak bermanfaat yang biasanya sangat mudah diperoleh pada telepon genggam yang punya lumayan banyak fitur sebagaimana telepon genggam yang saya miliki selama ini. Dan tak punya harta sama sekali bahkan untuk membeli telepon genggam yang baru sungguh membuat saya terbebas sebebas-bebasnya dari urusan dunia yang satu ini. Asli, dengan hanya bermodal telepon jadul maka saya sungguh tak bisa berbuat banyak dalam "bersibuk-sibuk" di dunia maya, Sungguh saya bersyukur Allah jadikan saya terhindar dati keburukan ini ....

Bahkan hingga saat ini, telepon genggam jadul yang saya miliki hanyalah sebuah telepon genggam jadul yang harganya seharga tagihan listrik rumah 2200 kwh, itu pun kesulitan untul dicharge karena kabel chargernya sudah rusak. Hahaha ... masyaa-a Allah ... alhamdulillah ...

HIDAYAH
Hidayah itu rezeki. Hidayah iti bukan (sepenuhnya) diberi. Hidayah itu harus dicari, dikejar, diminta, diupayakan. Bukan untuk sekali untuk memdapatkan hidayah namin untuk setiap hal dalam aspek kehidupan semoga kita mendapatkan hidayah agar kita senantiasa hidup di jalan yang lurus sebagaimana yang Allah perintahkan, sebagaimana yang Rasulullah tuntunkan ....

Terlihat seperti berada di titik nadir ya ? Bukan, melainkan inilah saatnya kita belajar qoanaah, menerima dengan setiap ketetapan Allah atas diri kita, yang Allah tuliskan 50.000 tahun lalu sebelum seluruh jagad raya alam semesta dan seisinya diciptakan ! Jadi hidup mati rezeki jodoh setiap manusia telah dituliskan sejak saat itu ! Tak mungkin berkurang sedikt pun waktunya, tak mungkin tertukar sekalipun peruntukannya, tak mungkin terhindarkan pula ajalnya ! Masyaa-a Allah ...

Rasulullah bersabda, "Jadikanlah dirimu sebagai orang yang tengah melakukan safar dan berhenti untul beristirahat dalam persinggahan" demikianlah sebaiknya manusia memandang dunia yang hina. Maka ambillah segala sesuatu seperlunya jangan berlebihan.

Rasulullah pun bersabda, "Sungguh dunia lebih hina dari bangkai kambing yang cacat telinganya !" Masyaa-a Allah ...

Subhanallah ..
Alhamdulillah ...
Laailaha ilallah ...
Allahu akbar !

Tuesday 28 August 2018

KETIKA HIDUPKU BUKAN LAGI MILIKKU

Seringkali kita mengira hidup kita sepenuhnya milik kita. Kenyataannya ... ternyata kita harus berbagi kehidupan kita dengan orang lain karena bisa jadi mereka berhak atas sebuah kebaikan yang bisa diperoleh dari diri kita ...

SEPERTI TAK PUNYA TETANGGA SAJA !

Demikianlah hardik tetangga depan rumah saya dengan keras dari balik kemudi mobilnya, saat beliau baru tiba dari makan malam (mungkin) sementara saya terduduk di kursi belakang kanan taksi dalam keadaan lunglai hendak menuju IGD rumah sakit. Singkat cerita, sejak malam itu, kapanpun saya butuh pertolongan berkendara ke rumah sakit, saya "terpaksa" menghubungi tetangga depan rumah itu, sepasang suami istri yang sebaya dengan saya, supaya saya tidak mendapat "kemarahannya" lagi ....

Dan mereka, tetangga yang sangat baik hati sungguh memegang teguh janjinya bahwa tetangga adalah saudara terdekat. Maka mereka rela mengantar saya ke IGD pada malam-malam berikutnya setiap kali saya sakit, menunggui saya hingga pukul 2 dini hari, membesuk dan menunggui saya di hari berikutnya, dan hal ini terjadi tidak hanya sekali. Masyaa-a Allah. Alhamdulillah. Semoga Allah memuliakan mereka ....

Sesungguhnya ... saya memetik ibrah dari kejadian dulu itu. Bahwa maksud dan niat baik saya untuk tidak merepotkan orang lain, bisa jadi menghalangi orang lain untuk beramal shalih, menunaikan kewajiban khususon dalam berbaik-baik dengan tetangga ... masyaa-a Allah ...


BU, ANAKNYA GA PERNAH NANGIS YA ?

Pertanyaan ini muncul dari seorang adinda yang terpaut hampir 12 tahun dengan saya, saat bertanya kepada ibu. Dengan yakin ibu pun menjawab pasti dan menganggukan kepala, "Iya ..." (saya tak pernah menangis) ...

Alkisah adinda teman kuliah ini adalah anak bungsu yang sangat mudah sekali menangis. Dan setiap kali ia berkeluh kesah pada saya sambil menangis tak ayal reaksi yang muncul dari saya kepadanya adalah memarahinya dengan "kejam" ... jadi anak perempuan harus tegar dan jangan cengeng !!! Kalau saya sedang baik maka saya akan mentertawainya, apa layaknya sebuah kesulitan hidup harus ditangisi sedemikian rupa ? Hahaha ... bolehlah menangis ... namun jangan sering-sering ... Allah lebih menyukai orang yang kuat daripada yang lemah, baik kuat mentalnya maupun kuat fisiknya ....

Hingga tiba pada suatu perkara saat saya sakit dan datang kuliah dengan kedua tongkat saya untuk berjalan, sementara adinda sedang tidak kuliah sore itu dan hanya mendapatkan gambar saya dari seorang teman, kontan ... tangis dia pecah dan dia menghubungi saya sambil menangis sesenggukan mengatakan betapa ia sangat menyayangi saya dan mengapa saya tidak mau memberi tahu kepadanya bahwa saya sedang sakit dan butuh pertolongan ?

Sekali lagi ... demikianlah saat hidup saya bukan lagi milik saya ... Dan saya tak tahu harus bersikap bagaimana ... subhanallah ...

Dan akhirnya kembali saya harus memberi kesempatan kepada orang lain untuk dapat beramal shalih, menjenguk orang sakit dan memudahlan serta menyenangkan orang yang sedang sakit ...

Tahukah apa yang adinda ini lakukan kemudian ? Hampir tiap akhir pekan usai kuliah ia membawa saya ke mall, repot-repot booking kursi roda, mendorong saya mengitari mall Pondok Indah 1 & 2, lantai 1 sampai lantai 3, memarkirkan saya di salah satu sudut untuk shalat, mendorong saya seharian dengan tubuhnya yang ... agak gemuk itu (tentu repot mendorong kursi roda dengan tubuh seperti itu) hingga kakinya lecet berdarah-darah ... masyaa-a Allah ... !!!

Semoga Allah senantiasa merahmatinya karena telah berbuat kebaikan kepada saya ...


KAMU MENGANGGAP KITA APA, MASIH RAHASIA-RAHASIA ?

Maka saat saya tidak pernah mengabarkan kepada banyak orang tentang hari/tanggal kelahiran saya, maka demikianlah ... "Kamu menganggap kita apa, masih rahasia-rahasia ... ?" Subhanallah ....

Padahal jangankan hari/tanggal lahir, saya bekerja di mana pun tidak pernah saya sebutkan secara terang-terangan di hampir seluruh akun media sosial saya .. .

Pun setiap kali saya berkesempatan mengunjungi Baitullah, saya tidak pernah meng-up date status saya di akun-akun media sosial saya bahwa sedang melakukan ibadah umrah. Hal ini adalah kebiasaan saya sejak saya berkesempatan melakukan umraah yang pertama kali dan hal ini tetap menjadi kebiasaan saya setiap Allah kembali mengundang saya untuk mengunjungi Baitullah ....

Dulu saya baru berkisah biasanya setelah kembali dari tanah suci dan mencatatnya dalam blog saya. Hal ini saya lakulan dengan maksud untuk berbagi pengalaman spiritual kepada sesama saudara/i surga tentang nikmatnya meninggalkan urusan dunia dan hanya bersibuk-sibuk dengan urusan akherat, walaupun hal itu hanya beberapa hari saja ...

Persoalannya ... siapa yang mampu mengendalikan sifat buruk manusia hina seperti saya ini, riya, pamer keshalihan dan amalan yang tengah saya lakukan ? Kecuali saya memohon keridhoan Allah untuk menjaga saya dari itu, menjauhkan saya dari sifat itu dan menyelamatkan saya dari dosa karena hal buruk itu, riya, pamer tentang amal shalih yang saya lakukan ? Subhanallah .. yaa Rabb ...

Maka bila hal yang demikian ini kembali menjadikan saya mendapati kenyataan bahwa hidup saya bukan lagi milik saya ... maka sesungguhnya Allah-lah Maha Pemilik dan Maha Kuasa atas segala sesuatu, maka apalah daya saya ?

Sungguh riya adalah syirik kecil yang lebih buruk dari dosa besar. Dan terdapat 3 (tiga) golongan manusia yang paling awal masuk neraka dan ketiganya adalah karena riya ! Subhanallah !! ! Yaa Rabb amuni saya ...


KIRAIN SIAPA, ADA TERORIS DI SINI

Maka berhijrah adalah satu hal, dan istiqomah dalam berhijrah adalah segala hal dalam kehidupan, itulah jihad fisabilillah ....

Maka saat mungkin hampir 28 tahun yang lalu pertanyaan itu pertama kali datang, justru dari orang tua saya sendiri, bayangkan, dari orang tua saya sendiri ... Kata bapak pada saya dari kursinya di ruang makan, "Kowe nyandang coro opo ?" (Kamu berpakaian model apa ?) Saat  beliau mendapati saya keluar dari kamar dengam hijab dan bersiap shalat tarawih .. dulu saat saya belajar mengenakan hijab. Maka sungguh hidup terasa seperti bukan milik saya lagi ...

Maka saat pertanyaan yang serupa itu kemudian kembali menghampiri, "Firlly kamu sedang apa begitu ?"  Sesungguhnya saat yang menutup aurat dihardik sementara yang membuka aurat dibiarkan ... bukankah hal ini menyedihkan ? Maka kembali hidup saya bukan milik saya lagi. Bahkan untuk beramal shalih pun saya merasa hidup saya bukan milik saya lagi ...

Dan lagi ... saat pertanyaan yang lebih tajam datang menghampiri, "Kirain siapa kok ada teroris di sini ?" Subhanallah ... sungguh, kembali saya merasa hidup saya bukan milik saya lagi, namun bila saya harus berbagi kehidupan saya namun itu menjauhkan diri saya dari ketentuan Allah dan tuntunan Rasulullah ... maka semoga Allah senantiasa menjaga diri say dalam keistiqomahan ... aamiin aamiin aamiin yaa Rabbal alamiin ...

Disebutkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling baik akhlaknya ...
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain ...
Sebaik-baiknya manusia adalah yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengajarkannya kepada orang lain ....

Dan pula disebutkan bahwa manusia yang paling beruntung adalah orang yang berilmu (agama) ...
Bila ia tidak berilmu maka setidaknya ia mempunyai teman-teman yang shalih dan berilmu ...
Bila ia tidak mempunyai teman yang berilmu, maka sebaiknya ia diam yang panjang ....
Maka bila ia tak juga bisa melakukan itu sebaiknya ia mati saja ....
Subhanallah ...

Dan lagi disebutkan bahwa manusia yang alim (berilmu agama) dan mengamalkannya adalah lebih baik kedudukannya dari mereka yang rajin ibadah tapi tidak memiliki ilmu (agama). Rasulullah pun menyebutkan kedudukan orang yang alim (berilmu agama) dibandingkan dengan mereka yang tak berilmu adalah sama halnya kedudukan Rasulullah dibandingkan orang yang paling rendah ilmunya di antara kalian. Dan Allah tinggikan derajat orang yang berilmu (agam) 700 derajat lebih tinggi dari mereka yang tidak berilmu ... Subhanallah ....

Dan sesungguhnya orang lain yang lebih baik amal shalihnya adalah lebih baik daripada saudara kandungmu sendiri ... Subhanallah ... yaa Rabb ... ampuni aku .


HIDUPKU BUKAN LAGI MILIKKU ...

Bagi seorang perempuan, tentu hidup seorang perempuan bukan lagi miliknya sepenuhnya melainkan milik suaminya. Karena sang suamilah yang bertanggung-jawab atas kehidupannya.

Pun saat perempuan mulai mengandung bayinya, tentu hidupnya bukan lagi miliknya seutuhnya. Perempuan itu harus berbagi kehidupan dengan bayinya sejak detik pertama calon bayi itu bersemayam dalam rahimnya.

Masyaa-a Allah ....
Demikianlah ibrah dari sebuah kehidupan. Manusia mengira hidupnya seutuhnya miliknya. Sesungguhnya manusia diwajibkan habluminannas dan habluminallah ...

Betapa pun kadang dalam hal tertentu berbagi kehidupan terasa janggal. Lebih-lebih bagi mereka yang introvert dan terbiasa menyimpan segala kesenangan dan kesulitannya untuk dirinya sendiri.

Yang sedikit agak sulit adalah bilamana terkait hal-hal yang syar'i yang belum dipahami oleh orang-orang yang berniat baik pada kita. Pun saat niat baik kita, saat sesuatu yang kita sangat jaga karena alasan syar'i dimaknai tidak sesuai harapan oleh orang-orang yang menyayangi kita, maka semoga Allah mengampuni dosa-dosa dan kekhilafan-kekhilafan kita. Aamiin aamiin aamiin yaa Rabbal alamiin ...

Sesungguhnya memang hidup kita tak sepenuhnya milik kita. Karena orang lain berhak atas sesuatu dari kita untuk kebaikannya, untuk kepentingannya beramal shalih. Begitu pun sebaliknya. Apalagi harta kita, maka dalam harta kita terdapat hak anak-anak yatim, para janda dan dhuaha yang berhak mendapatkan sebagian dari harta kita ... Masyaa-a Allah ... semoga Allah senantiasa merahmati dan memberikan hidayah kepada kepada kita, menjadikan kita istiqomah dalam hijrah kita, dan menjadikan kita kaffah dalam beramal shalih. Aamin aamiin aamiin yaa Rabbal alamiin ..

Mohon maaf lahir dan batin ...

Saturday 23 June 2018

ADA MASANYA ....

Ada masanya pada akhirnya  mengenakan celana panjang serasa telanjang ....
Ada masanya pada akhrinya merasa sayang bila saatnya adzan berkumandang tidak ada di rumah ....
Ada masanya pada akhirnya terasa risi manakala punggung kaki tampak dalam pandangan ...
Ada masanya pada akhirnya punggung tangan tak ingin terlihat orang ....
Ada masanya pada akhirnya mendengarkan musik berasa dosa besar ....
Ada masanya pada akhirnya segala keterlambatan dalam hijrah ini penuh dengan penyesalan kenapa baru sekarang ....

Sesungguhnya hidayah itu milik Allah
Sesunggguhnya hidayah harus dikejar
Sesungguhnya hidayah itu bukan pemberian melainkan harus diupayakan ...