Monday, 17 September 2018

KE MANA PARA LELAKI ITU ?

PEREMPUAN SHALIHAH

Sebaik-baiknya perempuan shalihah adalah yang tidak banyak melakukan safar (bepergian) seorang diri. Sebaik-baiknya perempuan shalihah adalah perempuan yang banyak berdiam di rumah-rumah mereka. Bila untuk shalat saja, sebagai ritual ibadah yang terpenting yang bakal dihisab pertama kali saat manusia mati kelak, bagi perempuan, tempat terbaiknya adalah di dalam mihrabnya, di kamar mereka, di dalam rumah mereka, maka coba cerna dan pikirkan baik-baik ... maka adakah ... wallahi ... adakah hal yang lebih baik dari shalat yang membuat perempuan menjadi baik bila ia melakukan safar dan meninggalkan rumahnya ? Subhanallah ... demi Allah tidak ....

KE MANA PARA LAKI-LAKI ITU ?

Maka ke mana ayah para perempuan itu ? Ke mana suami para perempuan itu ? Ke mana kakek para perempuan itu ? Ke mana saudara laki-laki para perempuan itu ? Ke mana para paman para perempuan itu ? Ke mana para lelaki yang seharusnya bertanggung jawab untuk memuliakan para perempuan itu ? Subhanallah ....

Ke mana ilmu agama mereka itu, wahai para lelaki ? Sehingga mereka membiarkan perempuan-perempuan itu meninggalkan tempat terbaiknya ? Sehingga mereka terjebak dengan tipu daya dunia, kesibukan dunia yang mengkhilafkannya, melalaikannya dari akheratnya, hal yang lebih penting bagi dirinya yang dengan berdiam di rumah sesungguhnya Allah telah memuliakan mereka ? Masyaa-a Allah ....

MEREKA MENGIRA ....

Para perempuan itu mengira, meninggalkan rumahnya pun tergolong sebagai ibadah dan amal shalih. Para perempuan itu mengira, bercampur-baur dengan laki-laki yang bukan mahramnya adalah tak mengapa. Para perempuan itu mengira, berdua-dua dengan laki-laki yang bukan mahramnya di kendaraan, di atas motor, di dalam taksi, di ruang kerja, di lokasi/tempat kerja di lapangan dan seterusnya membebaskannya dari syahwat dan setan yang setiap waktu menyambar-nyambar hati dan pandangan mata mereka ? Tidaklah yang demikian ini sebuah kebenaran melainkan mereka telah mencampur-adukkan antara hal yang haq dengan yang batil. Subhanallah ....

MUDAHNYA SURGA PEREMPUAN

Tidakkah para perempuan itu tahu betapa mudah baginya menuju surga ? Cukup baginya sholat 5 (lima) waktu, puasa romadhon dan patuh tentang hal yang ma'ruf kepada suaminya, maka ia boleh memasuki surga dari pintu surga manapun yang ia mau ! Masyaa-a Allah ...

Betapa mudahnya ! Betapa Allah memuliakan mereka !

Tidakkah para laki-laki itu tahu, hak para perempuan ini atas diri mereka ? Tidakkan para laki-laki itu tahu ilmunya, hukumnya tentang ini, bahwa kelak mereka akan ditanya bagaimana mereka memperlakukan para perempuan yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka ? Subhanallah ....

BETAPA MERUGINYA

Namun betapa meruginya manakala para perempuan mengira tetap ada kebaikan dengan pilihannya meninggalkan rumah-rumah mereka. Wallahi betapa meruginya, manakala para laki-laki itu membiarkan istri-istri mereka, anak-anak perempuan mereka terpedaya oleh urusan dunia yang hina, yang seharusnya bukan menjadi tanggung jawab mereka, bekerja ....

Betapa meruginya, manakala para laki-laki itu menjadi ayah dan menjadi suami dari anak-anak perempuan dan istri-istri mereka tanpa berbekal ilmu agama melainkan hanya menggugurkan syahwat mereka semata ? Maka demikianlah yang terjadi kemudian, mereka tak tahu apa yang seharusnya seorang laki-laki pertanggungjawabkan di akherat kelak, atas dirinya, dan atas para perempuan yang menjadi urusan mereka, ibunya, istrinya, anak-anak perempuannya, saudara-saudara perempuannya.

Wallahi berimanlah wahai para lelaki atas setiap ketentuan Allah, bahwa tempat terbaik bagi perempuan yang shalihah adalah berdiam di rumah-rumah mereka. Wallahi qonaahlah wahai perempuan atas setiap pemberian Allah atas dirimu,  bahwa sungguh Allah hanya menghendaki kebaikan bagi dirimu. Subhanallah ....

DARUROT

Kecuali ... perempuan-perempuan itu menghadapi keadaan darurot sehingga mereka terpaksa bekerja, terpaksa meninggalkan rumahnya, terpaksa menafkahi dirinya sendiri, menafkahi saudaranya, menafkahi orang tuanya, menafkahi anak-anak mereka, karena kelalaian para lelaki yang seharusnya bertanggung jawab dan memuliakan kehidupan mereka, para perempuan. Wallahi, sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Maka bertaubatlah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Masyaa-a Allah ....

BERILMULAH

Sungguh, berilmulah baru beramal sehingga setiap diri kita senantiasa beramal shalih didasari dengan ilmu dan dalil yang jelas, yang pasti, sesuai tuntunan, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Quran dan sebagaimana yang Rasulullah contohkan. Sungguh, Rasulullah pernah bersabda bahwa "Perumpamaan seorang yang alim (berilmu agama) dengan ahli ibadah (yang tak memiliki ilmu) adalah seperti kedudukan Aku dengan orang yang terendah (ilmu agamanya) di antara kalian ... "

Dan bilamana seorang perempuan meninggalkan rumahnya, 4 (empat) syeiton menyertainya, dan apabila ia kembali ke rumahnya maka 8 (delapan) syeiton bersamanya. Naudzubillahi mindalik ...

Subhanallah ...
Astaghfirullahaladzim ...


No comments:

Post a Comment