SI HITAM ANAK KAMPUNG
Sebagai anak yang dilahirkan dari bokap jawa tulen dan nyokap menado sunda, daku yang fenotip 1 dari perkawinan mereka , fastilah lahir dengan ciri dominan : hitam, mata sipit dan rambut ikal lebat. Alhasil saat aku kecil lebih sering disangka orang, berasal dari ambon atau sumatera barat. Bedanya, kalau perempuan ambon itu hitam dan manis mata lebar, sementara daku hitam mata sipit. Kebayang kaaaaaaan ... ?
GA PEDEAN
Sekalinya ada teman laki-laki yang mendekat pertama kali saat SMP, itu terjadi saat saya kelas 3. Ceritanya saya disukai seorang cowo pintar. Asli, ini cowo asli pintar, anak orang punya dan playboy alias banyak mantan pacarnya (begitu kata teman-teman perempuan saya cuka cerita).
Tahu ga, apa yang saya lakukan saat ditembaknya suatu siang pulang sekolah di teras rumah ? Saya bilang, saya ga pernah pacaran, saya mo coba dulu ya, kalo ganggu sekolah, saya ga mau, kalo tidak ganggu sekolah, ya kita lihat nanti aja. "Wah, saya dicoba (dijadiin percobaan mungkin maksudnya) dunk berarti ?" kata teman cowok saya itu ga terima. Maklumlah, pan ia biasa nembak cewe ga ada yang pake respon begini kali yee .. ?
Lantas waktu teman-teman segank saya tiba-tiba muncul di depan rumah bermobil mo makan-makan merayakan hari jadian saya dan dia itu, saya cuma nanggepin dingin, "Saya sudah makan siang, saya ga ikut deh, kamu aja sana makan2 sama teman2 ..." Hahahaha ...
SI JELEK DAN BODO
Persoalannya cowo yang naksir saya itu kan cowo pinter, sementara saya sekelas dengan dia pun karena terpaksa, akibat kuota kelas khusus untuk anak2 pintar kurang jumlahnya. Dan saya akhirnya termasuk anak yang kepandaiannya kelas 2 tapi masih dapat disarankan untuk masuk di kelas yang isinya semua orang2 pinter thok ! Tapi yang ada saya jadi juru kunci deh di kelas. Kebayang dunk, duduk sebangku ma pacar si juara kelas, sementara sayanya under dog. Cakitnya tuh di cini #nunjuk dada ! Hahaha ...
PACARAN ESTAFET
Singkat cerita, saat masuk SMA, saya dan si fulan ternyata sama-sama sekolah di SMA yang sama. Maka si fulan menjadi satu-satunya teman saya di luar teman-teman SMP saya yang bersekolah di SMA Negeri terbaik di Tegal itu. Kenapa hal itu jadi penting ? Karena itulah pertama kalinya saya sekolah di sekolah negeri.
Alhasil, si fulan menjadi satu2nya modal untuk mengakses pertemanan dengan teman-teman baru. singkat cerita, saya pun jadian ma si fulan saat di kelas 2. Jadilah saya pacaran karena apa yaa ... Bisa dibilang ketidaksengajaan deh, karena kebiasaan, bukan karena cinta. Sebab seingat saya, si fulan ga pernah nembak saya gitu.
Lucunya, pacar saya saat SMP beserta keluarganya, dan si fulan menyikapi ini dengan biasa saja. Aslinya kan situasinya sangat canggung kan ya mestinya. Sebab hingga kelas 1 SMA berjalan beberapa waktu, pacar saya SMP masih ngapel ke Tegal tiap wiken jauh2 datang dari luar kota menempuh perjalanan 7 jam dengan travel lho. Sakti juga ya pengorbanannya ?!
FRIENDZONE
Pasalnya, hubungan saya dengan si fulan yang bertahun-tahun itu sepertinya tidak disetujui oleh almarhumah ibundanya. Sementara si fulan tampaknya bukan tipe orang yang mau memperjuangkan saya di depan orangtuanya, khususnya almarhumah ibunya yang saat itu tidak menyukai saya.
Padahal keberadaan si fulan di keluarga saya teramat istimewa. Orang tua saya begitu menerima kehadirannya, keluarga besar saya, paman dan bibi saya hampir sebagian besar sudah mengenal dia. Sementara saya di friendzone-in begitu, ya saya minta bubar sajaaaa ....
Lantaran urusan yang satu ini, saya bertengkar hebat dengan kedua orangtua saya ! Pertengkaran yang sangat tidak masuk akal dan luar biasa ga bisa saya mengerti, hingga kini ! Tapi ya sudahlah ...
AWAL KESALAHAN
Orang tua saya tidak terima sama sekali kehadiran dia, lantara dia bukan orang Jawa ! Gila, rasis juga ya ternyata ortu saya. Bukan apa2, walaupun saya paham maksudnya, tapi plis deh, it didn't make a sense at all !
Inilah hikmahnya, kekerasan hanya melahirkan kekerasan yang lebih tidak terkendali lagi. Itulah yang saya alami. Gegara soal ini, saya kembali bertengkar hebat dengan orang tua saya. Pasalnya, mereka memaksa saya untuk tetap kembali bersama si fulan ! Bukannya menuruti apa kata orang tua saya, saya semakin lengket dengan rekan kerja saya ini. Malapetaka semakin parah saat bokap bertemu dengan pacar saya itu. Demi mendengar ucapan bokap, pacar saya meninggalkan saya begitu saja, tanpa ampun. Dan saya, dibuat bego luar biasa, bertahun-tahun ! Saya pun berasa jadi sampah !
KESALAHAN BERIKUTNYA
Terakhir berurusan dengan laki tahun 1998, saya baru menikah dengan seorang Jawa, sembilan tahun kemudian, tahun 2007 setelah usia ideal saya untuk menikah dan bereproduksi lewat ! Dan di antara periode itu saya pun melakukan kesalahan-kesalahan berikutnya.
Saat saya hijrah ke Jakarta dan bekerja di sebuah perusahaan di mana saya telah menghabiskan pengabdian 14 tahun hingga saat ini, saya disukai oleh seseorang yang seharusnya tidak saya ladeni. Sekali lagi, saya menjalani hubungan percintaan, lagi-lagi bukan karena rasa cinta yang saya miliki. Saya selalu menjadi pihak yang pasif dan hanya menerima saja.
Singkat cerita, lagi-lagi pelakon cinta ini pun 'kabur' setelah bokap bicara dengannya. Seperti biasa, jadi korban 'cinta' yang tidak pernah saya punya. Ingat, setiap kali saya punya teman pria, itu lebih karena saya tidak dekat dengan keluarga karena saya merasa tidak aman dan nyaman bersama mereka ....
MENIKAH TANPA CINTA
Menikah tanpa cinta bukan hal mustahil menurut saya. Bagi saya komitmen jauh lebih terhormat ketimbang cinta. Dan menikahlah saya akhirnya tanpa modal cinta.
TAKUT JATUH CINTA GA YA ?
Perkaranya, karena saya ga pernah jatuh cinta yang sebenarnya, jadi berasa agak gimana gitu ya ternyata. Selama ini bisa dibilang saya itu apriori banget sama cinta. Bullshit tingkat dewa deh yang namanya cinta buat saya, kalo ga dibilang musuhan. hahahaha ....
Maknya, kalau saya jatuh cinta belakangan bisa hancur badai dunk yaaa ... Alay sealay-alaynya. Mati gaya, bego, dst. Bisa gawat kan kalau jatuh cintanya telat ... ? Hahahaha ...
HIKMAH
Yang terburuk adalah, saat kemenangan untuk melarang itu diraih, sesungguhnya kemenangan itu dibayar teramat mahal dengan trauma, penyesalan, pengorbanan yang luar biasa menyakitkan. Bukan perkara putus cintanya, tapi dampak psikologis yang membuat saya semakin sulit dengan hidup saya.
Ga kenal cinta, bukan pengagum cinta, tidak pemuja cinta, ga apa keleeesss ... No problem ... Yang penting jangan sampai ga punya tuntunan, karena itulah sebaik-baiknya cinta ... Cinta Allah yang tanpa batas pada umatNya ....
No comments:
Post a Comment