Tuesday, 4 August 2015

Aku dan Poky

Syahdan, suatu sore sepulang kerja, saat tidak membawa kendaraan, bersama seorang kawan daku pulang kantor menumpang commuter line dari stasiun kebayoran. Menunggu cukup lama di sisi tengah sejak pukul 16:45 wib, akhirnya daku bergeser ke sisi ujung paling belakang (gerbong khusus perempuan) saat kereta ke arah bintaro tiba menjelang maghrib.

Saat hendak menaiki anak tangga dari besi yg ada di sepanjang peron stasiun itu, daku dapati seekor anak kucing sebesar kurang dari genggaman tangan, jalan terseok2 di kolong anak tangga. Di keremangan datangnya malam sesaat lagi, tentu anak kucing ini tidak bakal terlihat dan berpotensi terinjak2 kaki manusia yg lalu lalang naik turun kereta.


Dan, demikianlah kemudian yg daku lakukan. Walaupun rempong menggembol back pack yg berat dan menenteng kresek berisi mie aceh teh tarik, 2 tab dan sebuah hp (yg akhirnya rusak kesiram teh tarik yg bocor dr kantongnya kepencet2 saat di dlm commuter line yg sesak), maka daku pungutlah si anak kucing itu dalam genggaman menaiki kereta. Sesaat memasuki kereta yg pastinya penuh sesak di jam pulang kantor itu, tentulah suara si anak kucing mencuri perhatian para penumpang. Ada yg takut, jijik, ada yg biasa aja, juga kasihan. Jadilah daku meminta2 maaf kpd sesama penumpang krn mengganggu kenyamanan mereka.

Daku pun baru tahu, saat kereta bergerak jalan terdapat pengumuman tepat di atas pintu, sekitar 2 langkah dr tempat daku berdiri, bahwa ternyata dilarang membawa binatang di dlm commuter line. Daku pun tersenyum dg mimik iba kepada petugas sekuriti dlm gerbong yg tampak mengerti dg maksud daku. Sementara si anak kucing terus menangis, maka daku pun sibuk mengajaknya bicara memberinya pengertian dan memintanya bersabar krn perjalanan kami hanya butun 2 stasiun. Maka sejumlah penumpang senyum2 melihat tingkah daku, berbicara kpd seekor anak kucing seakan2 bicara kpd seorang anak. Tp dg ijin Allah, anak kucing itu mengerti kok dan tidak rewel hingga tiba di stasiun tujuan.


Si anak kucing itu pun daku beri nama Poky. Poky, adl nama kucing pertama yg daku miliki saat daku kecil dulu, Bajunya sama perciiiis  ... putih ada hitam2nya spt motif sapi. Itulah sebabnya daku beri nama Poky, krn mirip dg Si Poky kucingku dahulu.

Maka mulai keesokan harinya, si Poky pun ikut ke mana pun daku pergi. Subuh saat daku selesai sholat dan  bersiap bekerja, daku suapi Poky dg a/d atau i/d, makanan kaleng sejenis kornet khusus utk kucing. Kelar itu, daku menyuapi susu, jg susu khusus kucing yg non laktosa agar terhindar dr mencret. Bila itu semua sudah beres daku masukan Poky ke dlm kardus kecil beralas gamis batik pekalongan yg daku beli di PRJ kemayoran bbrp th lalu dan Poky pun tertidur pulas.

Bila daku kesiangan sehingga daku tak sempat menyuapi makan dan minum susu, maka Poky akan rewel sepanjang perjalanan bintaro - karawang krn lapar  Akibatnya, daku terpaksa berkendara sambil sibuk mempok2 Poky dan memangkunya sambil bergulat menaklukan sadisnya perjalanan toll cikunir - cikampek yg 100 km itu ! Oh Poky ... !!!


Tiba di kantor, di karawang, daku meketakan kardus si Poky berikut bekal mam dan susunya di sudut meja dan memulai aktivitas seperti biasa. Sementara seorang petugas admin di sebelah meja berkonentar, "Gw kerja 30 th seumur2 baru ngalamin ada pegawai kerja bawa anak kucing ..." katanya sambil tergelak. Tak urung, Si Poky jd tontonan org2 seruangan dan seringkali diganggu dr tidurnya. Tinggallah daku yg kerepotan menidurkannya lg sehingga terpaksa menyuapi makan dan susu di luar jam makan agar membuatnya kenyang shg nengantuk dan tertidur.

Menjelang pukul 15:00 daku kembali menaikkan Poky ke mobil dan membawanya ke kampus dan ikut daku kuliah hingga pukul 21:00 malam. Praktis, Poky setiap hr beraktivitas sjk subuh hingga tiba lg di rumah pukul 22:00 malam ! Kucing intelek ! Hahaha ...  :D

Nah, ini dia yg paling repot ... !!! Saat ibu dan bpkku sakit dan diopname di RS di Tegal, maka saat daku membesuk ke Tegal pun, si Poky terpaksa kubawa serta ! Maka pergilah ia bersama daku menumpang kereta Tegal Bahari kelas eksekutif menuju Tegal. Menginap di kamar RS pun bersama2 dg kami semua ...!!  Hahaha ...



Tapi tahukah ? Daku dan Poky kini seakan punya chemistri yg dasyat. Poky seakan mengerti setiap kali kita tengah berbincang, Di mana pun adanya dia, Poky selalu datang saat daku memanggil namanya, Poky sungguh kucing yg cerdas tp manjanya ga ketulungan. Setiap kali kami berjalan bersama, Poky selalu berjalan di atas punggung kakiku, bkn di lantai ! Repot kan ? Tapi saat Poky sdh memanjat ke pangkuan dan memulai mencium2 seluruh mukaku ini, mengendus2, kelar deh, ga bisa marah dakunya .... 

Alhamdulillah Allah menciptakan makhluk selain  manusia yg menyenangkan sekaligus menenangkan, bisa menjadi penghibur di segala suasana dan cuaca ! Hahaha ... Dan daku sungguh bersyukur, diberi nikmat oleh Allah untuk bisa menyayangi makhkuk yg lucu dan terbukti paling bersih di antara seluruh makhluk (binatang) serta mjd kesayangan Rasullullah. Bahkan Rasulullah bersabda, "Kucing adalah perhiasan rumah tangga, maka sayangila ia seperti engkau menyayangi keluargamu sendiri. Sesungguhnya kucing tidaklah najis, krn ia makhluk yg berkeliling ..." Makanya, dunia tanpa kucing, tak lengkap mungkin yaaa ...?!?!?


No comments:

Post a Comment